Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keseruan Open House Early Years di Jakarta Intercultural School
8 Desember 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menitMoms, masa kecil anak -anak ibarat periode “ajaib” sebab di momen ini setiap detiknya penuh dengan kegembiraan, keingintahuan yang tak terbatas, dan kemampuan luar biasa untuk belajar dengan cepat.
Tapi ternyata, tahap awal kehidupan mereka bukan hanya periode bermain belaka, lho. Melainkan merupakan fondasi yang menentukan perjalanan panjang menuju kehidupan dewasa nantinya.
Dilansir NC Department of Health and Human Services, pengalaman masa kecil anak-anak hingga usia 8 tahun punya peran dalam memengaruhi perkembangan otak,memberikan landasan bagi perilaku kesehatan, dan cara belajar anak di masa depan.
Khususnya di masa antara kelahiran hingga 3 tahun usia anak, merupakan periode perkembangan otak yang pesat. Miliaran koneksi antar neuron terbentuk.
Karenanya, tidak heran jika banyak orang tua memutuskan untuk memberikan pendidikan bagi anaknya sedini mungkin. Hal ini pula yang mendasari dibukanya program Early Years di Jakarta Intercultural School (JIS).
Open House Early Years di Jakarta Intercultural School
Pada Sabtu (2/12) lalu, JIS baru saja melakukan kegiatan Open House Early Years di kampus JIS Pondok Indah. Para anak berkesempatan mencoba menjadi siswa JIS dalam sehari. Sedangkan para orang tua, diberi waktu untuk melihat fasilitas kampus serta berdiskusi dengan para guru soal metode pembelajaran Early Years di JIS.
Di kesempatan ini, tur sekolah dipandu secara khusus oleh dua principal JIS, yaitu Pondok Indah Elementary School Principal Justine Smyth dan Pattimura Elementary School Principal Jill Bellamy.
Keduanya mengajak orang tua melihat berbagai fasilitas seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang memasak, dan berbagai hal lainnya. Tidak hanya itu, tentu orang tua diberi penjelasan soal metode pembelajaran yang diterapkan JIS untuk siswa Early Years.
Kepada kumparan, kedua kepala sekolah ini menjelaskan persiapan mereka menghadirkan kegiatan “A Day in Early Years”.
Seperti kelas biasanya, ada sejumlah guru dan asisten guru yang hadir untuk mendampingi para anak. Alih-alih duduk di atas meja untuk membuka buku dan mendengarkan guru, anak-anak di kelas Early Years diberikan keleluasaan bereksplorasi di ruang kelas.
"Mereka (anak-anak) mungkin pergi ke salah satu tempat di kelas. Mungkin ke area plastisin, mencoba dress-up area, menggambar, ke area pasir, bermain balok. Jadi, (kelas) sangat tergantung pada apa yang ingin mereka lakukan. Guru-guru, tugasnya berbicara dengan anak, mencoba menjelaskan dan mendapatkan pemahaman tentang apa yang dilakukan anak dan mencoba 'menyelidiki' lebih jauh tentang apa yang mereka pikirkan,” jelas Justine.
Menambahkan penjelasan Justine, Jill mengatakan, program Early Years disusun berdasarkan hal yang diminati anak-anak. Mereka akan banyak bereksplorasi.
Jill juga menjelaskan bahwa di Early Years mereka punya kegiatan bernama "Morning Meetings" di sini para anak akan duduk bersama untuk membicarakan soal pemecahan masalah, mengungkapkan perasaan mereka, berbagi pendapat, menemukan solusi untuk membantu teman, dan diskusi bersama.
Model Belajar yang Diterapkan Early Years JIS
Untuk membentuk karakter, pengetahuan, dan perkembangan anak di usia dini, Early Years JIS punya metode pembelajaran tersendiri yang dibagi dalam 4 pilar.
Ada Communication and Collaboration, Critical and Creative Thinkers, Physical and Emotional Self, Serta Social and Environmental Relationships.
Setiap pilar ini punya aspek-aspek penting yang akan dikembangkan. Misalnya, pada pilar Physical and Emotional Self. Para anak akan dibantu untuk mengembangkan independensi diri, pemahaman terhadap emosi, bahkan hingga strategi meregulasi perasaan mereka.
Sedangkan, untuk menampung seluruh sifat keingintahuan anak. Early Years JIS membantu mereka mengamati, memperhatikan, menyelidiki, mengingat, menerapkan, menjelaskan, dan menghubungkan berbagai ilmu dan konteks yang mereka pelajari.
Keterlibatan orang tua pun jadi poin penting dalam pembelajaran di usia dini ini. Anak-anak mungkin belum bisa menjelaskan kegiatannya, dan hanya bisa menyampaikan “aku bermain pasir”.
Di sini, guru-guru punya peran untuk memberikan penjelasan kepada orang tua soal sejauh mana anak belajar saat ia bermain pasir. Bisa terkait soal observasi, mengenal hal baru, dan berbagai hal lainnya.
“Orang tua diundang (dalam pembelajaran). Atau terkadang mereka diundang untuk membacakan cerita di depan kelas. Jadi mereka diundang cukup banyak,” kata Jill soal keterlibatan orang tua pada pembelajaran Early Years JIS.
Karena itulah, “A Day in Early Years” yang baru saja dilaksanakan menghadirkan sesi diskusi untuk orang tua. Tidak hanya tur untuk melihat berbagai fasilitas, orang tua diberi waktu yang leluasa untuk bertanya secara langsung kepada Justin dan Jill, guru, serta staf pengajar lain terkait model pembelajaran dan berdiskusi terkait kebutuhan anak atas pendidikan usia dini.
“Bagian yang sangat penting bagi kami adalah kami memiliki fasilitas yang baik, dan ingin memperkenalkan pembelajaran yang diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya kesempatan seperti ini, keluarga-keluarga dapat datang dan melihat apa yang kami lakukan serta mendengarkan beberapa filosofi mengenai cara kami memandang pendidikan anak-anak serta melihat apakah mereka ingin menjadi bagian dari tugas tersebut,” jelas Justine.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio