Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kesha Ratuliu Lakukan Pemeriksaan NIPT, Apa Manfaatnya Bagi Ibu Hamil?
22 Oktober 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada kehamilannya kali ini, Kesha ingin memprioritaskan kesehatan dirinya dan janin di dalam kandungan. Dan baru-baru ini, istri dari Adhi permana itu melakukan pemeriksaan NIPT atau Non-Invasive Prenatal Test.
"Pasti buibu udah sering denger kan mengenai NIPT? Buatku pribadi, WAJIB banget untuk melakukan screening NIPT di setiap kehamilanku," tulis Kesha dari akun Instagram-nya, seperti dikutip Selasa (22/10).
Kesha menjelaskan, pemeriksaan NIPT dilakukan oleh ibu hamil untuk mendeteksi kelainan kromosom maupun genetik pada janin, seperti down-syndrome, trisomi 18, dan trisomi 13.
"Secara ga langsung ini ngaruh banget ke kehamilanku, karena setelah screening NIPT aku ngerasa lebih tenang sampai lahiran nanti," tutur Kesha.
Ia berpesan kepada ibu hamil lainnya untuk bisa melakukan pemeriksaan yang serupa. Sehingga, Anda sebagai ibu bisa lebih tenang menjalani kehamilan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, ingin tahu lebih dalam seputar pemeriksaan NIPT? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Seputar Pemeriksaan NIPT untuk Ibu Hamil
Non-Invasive Prenatal Test (NIPT) adalah pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya masalah genetik pada bayi.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacat lahir dialami sekitar 1 dari 33 bayi di dunia. Bahkan, ada sekitar 3,2 juta bayi yang lahir dalam kondisi tidak sempurna di seluruh tubuh setiap tahunnya. Alasannya bervariasi, mulai dari akibat gangguan perkembangan sistem saraf hingga masalah pada otak janin.
Untuk mengetahui kesehatan janin di dalam kandungan, maka salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah NIPT.
Tenang saja, NIPT merupakan prosedur pemeriksaan yang tidak akan membahayakan calon ibu dan calon bayi. Sebab, rangkaian pemeriksaan ini cukup menggunakan darah ibu saja.
ADVERTISEMENT
Apa saja yang bisa dideteksi lewat pemeriksaan NIPT?
Kelainan utama yang dapat dilihat adalah jumlah kromosom, yakni untaian DNA yang berisi pesan-pesan penting untuk pembentukan dan perkembangan manusia. Perlu diketahui, kromosom berjumlah 23 pasang (46 buah) dengan 1 pasang berupa kromosom sex. Itu artinya, Anda juga bisa sekaligus mengetahui jenis kelaminnya anak Anda nanti!
“NIPT ini untuk menganalisis kromosom pada janin. Kromosom itu kan struktur dalam tubuh manusia yang isinya kode genetik, cetak birunya manusia. Jadi, pemeriksaan ini bisa mengidentifikasi kromosom x dan y,” jelas Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Yassin Yanuar, Sp.OG-(K) FER, M.Sc.
Selain itu, dengan pemeriksaan NIPT, dokter dan calon orang tua dapat membuat kesepakatan perawatan yang akan dilakukan berikutnya, bila nantinya hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan kromosom, seperti down syndrome, trisomi 21, trisomi 18, dan trisomi 13.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Yassin, waktu terbaik untuk melakukan skrining kromosom adalah saat usia kehamilan 11 - 13 minggu. Sebab bila sudah melewati minggu ke-13 atau 14 kehamilan, meski ada kelainan kromosom, kemungkinan janin akan tampak normal. Tingkat keakuratan pemeriksaan NIPT pada usia 11-13 minggu juga cukup tinggi, yakni mencapai 70 - 80 persen.
Maka dari itu, pemeriksaan NIPT bisa dilakukan sedini mungkin untuk mempersiapkan mental dan finansial calon orang tua. Sebab, setelah bayi lahir, beberapa pemeriksaan tampaknya akan cukup menggocek pengeluaran Anda.
Biaya pemeriksaan NIPT bisa berbeda di setiap rumah sakit. Jadi, pastikan Anda bertanya terlebih dahulu kepada rumah sakit yang dituju, sehingga Anda bisa mempersiapkan bujetnya. Tertarik untuk melakukan pemeriksaan NIPT seperti Kesha Ratuliu, Moms?
ADVERTISEMENT