Ketua IDAI soal Makan Bergizi Gratis: Rp 7.500 Bisa untuk Tiga Butir Telur

24 Juli 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Foto: ANTARA/Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Foto: ANTARA/Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggaran makan bergizi gratis program gagasan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sempat ramai diperbincangkan dipangkas hingga menjadi Rp 7.500 per anak, dari sebelumnya Rp 15.000.
ADVERTISEMENT
Angka Rp 7.500 per anak telah dibantah oleh Gibran. Meski begitu, dengan nominal tersebut untuk makan bergizi gratis, kira-kira bisa cukup untuk apa saja, ya?
Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menjelaskan, anggaran Rp 7.500 bisa untuk melengkapi kebutuhan protein seperti telur.
"Mungkin Rp 7.500 bisa buat tiga butir telur. Satu butir telur Rp 2.500 kan, ya? Untuk tambahan protein okelah, tapi keseluruhan makanan bergizi ya mungkin, enggak tahu di daerah satu telur berapa. Kalau Rp 7.500 bisa terpenuhi aspek nutrisinya, kalorinya, proteinnya, dan lain-lain itu mungkin cukup bisa juga," kata dr. Piprim saat ditemui di Kantor IDAI, Selasa (23/7).
Menurut dr. Piprim, idealnya makanan sehat yang dibagikan perlu melengkapi kebutuhan makronutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat.
Ilustrasi anak makan telur. Foto: Mama Belle and the kids/Shutterstock
Meski begitu, ia berpesan anggaran berapa pun, semisal Rp 7.500, harus sampai ke anak secara utuh dan tidak ada yang dipangkas. Bahkan, dr. Piprim mengusulkan agar turut memanfaatkan bahan-bahan makanan lokal.
ADVERTISEMENT
"Saya kira Indonesia kaya akan makanan lokal. Protein lokal, contohnya sate telur puyuh di tukang bubur Rp 2.500, sate ati ayam Rp 2.500. Itu saya kira proteinnya sudah lumayan masih bisa murah meriah asal kandungan gizinya diperhatikan. Jangan sampai hanya cukup beli kerupuk," tegas dia.
Sementara untuk susu kemasan, dr. Piprim menilai susu sifatnya hanya bersifat pelengkap saja. Sehingga, ia pun menyarankan agar anak-anak diberikan superfood, atau makanan yang banyak manfaat bagi kesehatan.
"Jangan biasakan anak-anak konsumsi ultra processed food sejak awal, apalagi junk food. Macam-macam dampak kesehatannya, termasuk yang sekarang lagi heboh, penyakit ginjal dan lainnya," ujar dr. Piprim.

Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 7.500 Dibantah Gibran

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka meninjau uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN Sentul 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Sebelumnya, dalam uji coba pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 03, Selasa (23/7) kemarin, Gibran mengklarifikasi anggaran dipotong jadi RP 7.500 tidak benar. Dalam uji coba kemarin, Makan Bergizi Gratis yang disediakan senilai Rp 14.900, yang terdiri dari nasi, ayam, sayur, buah, dan susu.
ADVERTISEMENT
“Anggaran Rp 14.900 sudah cukup baik dan ideal. Sudah termasuk ayam, nasi, sayur, dan susu. Tidak ada yang dikurangi,” ucap Gibran.
Meski begitu, Gibran mengakui anggaran di masing-masing daerah akan berbeda karena masalah distribusi.
“Tidak mungkin anggaran dikurangi sampai Rp 7.500. Jadi tiap daerah menu beda, cara distribusi beda, cara masak beda, enggak masalah yang penting anggaran yang sudah ada ter-deliver untuk anak,” jelas Gibran.