Khawatir Anak Minum Alkohol di Bawah Umur, Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua?

5 September 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi remaja dan minuman beralkohol. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi remaja dan minuman beralkohol. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat beranjak remaja, rasa penasaran anak akan kian membesar. Tak jarang pula muncul keinginan untuk mencoba hal yang dilarang dilakukan anak seusianya, salah satunya minuman alkohol.
Sebenarnya, Indonesia telah memiliki aturan ketat mengenai boleh-tidaknya konsumsi alkohol. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Salah satu poin peraturan tersebut adalah terdapat batasan usia minimum untuk konsumsi minuman beralkohol, yaitu setelah memasuki usia 21 tahun. Pembeliannya juga harus menunjukkan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga.
Meski aturan batas usianya sudah ketat, demi meredakan rasa penasarannya, tindakan anak untuk mencoba minuman beralkohol tetap terjadi. Bahkan menurut survei dari CIPS (Center of Indonesian Policy Studies) - Underage & Unrecorded, 5 dari 10 anak mulai mencoba mengonsumsi alkohol saat SMA.
Ada banyak faktor rentannya remaja terpapar alkohol. Selain rasa penasaran, tekanan dari teman sebaya, mengatasi stres, hingga rasa ingin menunjukkan kebebasan bisa jadi alasannya.
Jangan lantas marah atau justru menutup mata saat anak mulai menunjukkan rasa penasarannya terhadap alkohol. Ini yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapi situasi tersebut.

1. Bangun komunikasi dua arah yang positif

Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. Foto: Shutterstock
Alih-alih memojokkan anak, orang tua harus membangun komunikasi dua arah untuk mengetahui alasan di balik tindakan anak. Semakin orang tua menunjukkan sikap agresif atau provokatif, maka anak pun bisa semakin menutup diri.
Tanyakan dengan tenang kenapa anak tertarik dengan minuman beralkohol, lalu dengarkan alasannya tanpa menyanggah atau menginterupsi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak memojokkan, dimulai dari yang sederhana seperti “Menurut kamu, minuman alkohol itu apa?” atau “Kamu tahu alkohol dari mana? Menurut kamu, kenapa orang-orang minum minuman beralkohol?”. Mendengarkan respons anak tanpa menginterupsi mereka penting dalam mengerti perspektif mereka.

2. Jelaskan dampak konsumsi alkohol di bawah umur terhadap tubuh anak

Orang tua bisa menjelaskan dampak konsumsi alkohol terhadap tubuh anak. Untuk anak yang lebih dewasa, Anda bisa mengajaknya diskusi lebih dalam tentang alkohol berdasarkan riset atau penelitian tepercaya.
Seperti yang dipaparkan Assistant Director of Emergency Medical Services and Emergency Preparedness dari White Plains Hospital, Amerika Serikat, Erik Larsen, MD, bahwa konsumsi alkohol di bawah umur dapat menyebabkan otak anak tidak berkembang sempurna, sehingga memengaruhi proses belajarnya.
“Otak anak masih berkembang. Pada fase pertumbuhan, koneksi antar sel tercipta. Alkohol dapat mempengaruhi hubungan tersebut,” jelasnya.

3. Jelaskan konsekuensi hukum

Konsekuensi konsumsi alkohol di bawah batas usia legal. Foto: Shutterstock
Semua hal yang kita lakukan tentu ada konsekuensinya, begitu juga dengan tindakan konsumsi alkohol di bawah batas usia legal. Sebaiknya orang tua harus tegas memberi pengertian tentang kenapa peraturan tentang minuman alkohol bagi anak-anak dan orang dewasa berbeda.
Jelaskan bahwa minum alkohol di bawah usia 21 tahun merupakan tindakan yang ilegal. Bila dilanggar, baik pelaku yang minum maupun pemberi minuman dapat terjerat sanksi menurut undang-undang yang berlaku.
Konsekuensi lainnya adalah dapat merugikan ketertiban umum. Dilansir laman Parenting Montana, studi dari Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat menyebutkan bahwa konsumsi alkohol di bawah umur dapat menyebabkan anak lebih rentan terlibat masalah hukum, penyerangan fisik, dan kecelakaan kendaraan.
Jadi, tidak hanya merugikan diri sendiri, tindakan minum minuman alkohol di bawah usia legal juga dapat merugikan orang lain.
Artikel ini merupakan bagian dari program edukasi yang dibuat oleh kumparan Studio dan didukung oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk