Kiat Ajarkan Anak Supaya Tidak Memotong Pembicaraan

24 Januari 2018 11:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyela pembicaraan orang tua (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyela pembicaraan orang tua (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bayangkan bila Anda sedang berapi-api bicara, lantas mesti dipotong-potong oleh lawan bicara. Pasti menjengkelkan ya, Moms! Lantas, apakah juga mesti kesal kalau yang menyela kali ini adalah si kecil? Dikutip dari laman Smart Parents, menurut Psikolog Daniel Koh, ada berbagai alasan anak yang sering menginterupsi pembicaraan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
“Hal ini bisa disebabkan mulai dari bentuk kegembiraan yang sedang dirasakan anak, mencari perhatian, mencoba untuk menyuarakan pendapat mereka, sampai pada perilaku sosial yang buruk. Perilaku sosial yang buruk termasuk tidak bisa bergantian bicara dengan orang lain (egois), bersikap kasar, dan tidak menghormati orang lain,” kata Daniel.
Balita biasanya lebih sering memotong pembicaraan karena mereka ingin selalu diperhatikan setiap saat. Anak-anak dengan kondisi tertentu seperti ADHD, juga cenderung menyela lebih sering karena mereka lebih banyak mengalami kesulitan mengendalikan implus mereka.
Dilansir Smart Parents, cara ini bisa Anda terapkan pada anak agar tidak melulu potong pembicaraan orang dewasa:
1. Yakinkan Anak Kalau Anda Selalu Ada
Salah satu alasan utama anak terus menyela pembicaraan Anda, yakni karena mencari perhatian Anda. Dalam kasus ini, yakinkan anak kalau Anda dan suami selalu ada buat mereka, supaya mereka berhenti khawatir.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan Permainan dan Buku
Ilustrasi cerita (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cerita (Foto: pixabay)
Daniel mengungkap, lewat permainan lempar bola sederhana bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengajarkan anak untuk menghormati orang lain. Caranya, saling bergantian melempar bola ke teman, namun mesti menggu instruksi terlebih dulu. Selain itu, memanfaatkan buku dan cerita. Banyak menghabiskan waktu dengan anak, seperti menceritakan cerita membuat Anda bonding dengan anak. Ide buku dan sekaligus koleksi buku baru? Julia Cook’s My Mouth is a Volcano! Salah satu buku yang mengajarkan anak untuk menghargai orang lain, dengan mendengarkan dan menunggu giliran mereka untuk berbicara.
3. Bukan Menyela, Papi Pakai Tanda Khusus
Perlu ditanamkan dalam diri anak bahwa penting untuk menunggu giliran bicara. Namun Anda dan anak bisa membuat kode khusus, bila ia memang sudah tidak sabar ingin berbicara. Misalnya, menyolek lengan Anda atau mengacungkan tangannya.
ADVERTISEMENT
4. Jadi Contoh
Ilustrasi menjadi contoh yang baik (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menjadi contoh yang baik (Foto: pixabay)
Berikan pengertian pada anak, Moms, kalau menyela pembicaraan orang lain sama juga dengan perilaku yang tidak saling menghormati dan tentu saja ini buruk. Pastikan Anda tidak melakukan hal serupa, sebab si kecil merupaka peniru yang ulung. Perlu diingat, terus-menerus menyela bisa menjadi kebiasaan jika tidak segera diatasi.
Daniel menambahkan, "Banyak anak akhir-akhir ini memiliki lebih banyak wewenang, sedangkan orang tua cenderung menyerah. Jadi, mereka mungkin menjadi lebih berani, dan perilaku semacam itu dapat menyebar ke sistem sosial lainnya dan di sekolah." Pastikan Anda tidak seperti ini ya, Moms.
5. Puji Anak
Saat anak sudah menunggu giliran untuk berbicara, tunjukan apresiasi padanyanya dengan mengucap terima kasih karena sudah bersikap hormat. Ini merupakan salah satu cara perhatian yang positif bagi perilaku dan sikap anak, serta untuk menetapkan kebiasaan baiknya secara terus-terusan.
ADVERTISEMENT