Kiat Lakukan Inisiasi Menyusu Dini Setelah Melahirkan

3 Agustus 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi bersama ibu pasca proses melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi bersama ibu pasca proses melahirkan. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca melahirkan, ibu sangat disarankan untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Ya Moms, IMD dilakukan dengan cara meletakkan bayi di perut ibu segera setelah dilahirkan. Hal ini penting dilakukan, karena IMD merupakan salah satu kunci suksesnya menyusui.
Perlu diketahui, kontak langsung yang terjadi sesaat setelah bayi lahir bisa membantu mempererat hubungan dengan ibu. Kondisi itu secara tidak langsung merangsang produksi ASI.
Nah Moms, agar bisa menjalani IMD dengan tepat dan bisa menyusui dengan lancar, ada beberapa tahapan yang perlu Anda ketahui. Dilansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ini beberapa kiat atau tata cara saat melakukan proses IMD.

1. Lakukan inisiasi menyusu dini sesegera mungkin setelah melahirkan

Ilustrasi inisiasi menyusu dini (IMD). Foto: Shutterstock
IMD sebaiknya segera dilakukan setelah ibu melahirkan. Meski begitu, bayi yang membutuhkan resusitasi atau usaha untuk memberikan oksigen ke otak dan alat-alat vital lainnya misalnya, tidak dapat melakukan IMD terlebih dulu karena harus memprioritaskan usaha ini. Begitu juga bila ibu mengalami kondisi gawat darurat tertentu yang membutuhkan tindakan segera, maka IMD bisa ditunda.

2. Arahkan bayi menghadap ke kepala ibu

Inisiasi Menyusu Dini atau IMD Foto: Shutterstock
Setelah memastikan bayi dan ibu dalam keadaan sehat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu dengan kepala bayi menghadap ke arah ibunya. Bila ibu melahirkan melalui proses operasi caesar, bayi bisa diletakkan langsung di atas dada.
Sebelum itu, tubuh bayi bisa dikeringkan tanpa perlu dimandikan terlebih dahulu, kecuali tangannya. Sebab aroma cairan amnion atau air ketuban yang masih menempel di tangan bayi baru lahir akan menuntunnya mencari puting ibu saat proses IMD berlangsung.

3. Biarkan bayi bergerak leluasa di atas perut ibu

Ilustrasi inisiasi menyusu dini (IMD). Foto: Shutterstock
Jangan langsung panik saat si kecil diam saja dan hanya membuka matanya sesekali setelah diletakkan di atas perut ibu. Hal ini biasanya terjadi karena bayi sedang melakukan penyesuaian dari dalam kandungan ke keadaan di luar kandungan.
Setelah di menit 12-44, barulah bayi akan mulai bergerak mencari puting ibu dengan cara menendang, menggerakkan kaki, dan membenturkan kepalanya ke dada ibu. Ternyata Moms, tindakan yang dilakukan bayi baru lahir ini berfungsi untuk membantu uterus atau rahim berkontraksi untuk mempercepat penyembuhan pasca melahirkan sekaligus merangsang kelenjar ASI, lho!

4. Usahakan bayi tetap berada di dalam jangkauan ibu

Menyusui Setelah Melahirkan Foto: Shutterstock
Seharusnya proses IMD berlangsung sekitar 1 jam hingga bayi selesai menyusu, dan setelahnya bayi bisa dibersihkan dan diberikan perawatan seperti tes menimbang, tes APGAR (Apperance, Pulse, Grimance, Activity, Reaction), pemeriksaan antropometri, penyuntikkan vitamin K1, dan pengolesan salep pada mata bayi.
Usai rangkaian perawatan selesai, Anda pun bisa meminta agar bayi dirawat di ruangan yang sama. Hal ini tak hanya bertujuan untuk mendekatkan ibu dengan bayi, namun juga mempercepat proses menyusui ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar atau haus.
Moms, selain melakukan proses IMD, Anda bisa memperlancar produksi ASI agar si kecil bisa tumbuh lebih optimal dengan mengonsumsi suplemen tambahan, salah satunya Lactamor. Dengan kombinasi 600 mg ekstrak biji fenugreek dan 100 mg biji daun katuk, Lactamor dapat membantu ibu memperlancar produksi air susu sehingga bisa memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan kehidupan si kecil.
Lactamor, suplemen untuk memperlancar proses menyusui. Foto: Dok. Lactamor.
Ekstrak biji fenugreek yang biasanya diolah menjadi teh atau obat herbal dapat menstimulasi produksi ASI karena kandungan phytoestrogen dan diosgenin yang ada di dalamnya. Selain itu, kandungan daun katuk memiliki senyawa sterol dan asam sekuistema sudah tidak asing lagi bagi ibu menyusui karena dapat membantu memperbanyak produksi ASI. Tidak heran, sejak dulu daun katuk kerap jadi santapan favorit para ibu, baik dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau olahan makanan.
Bukan itu saja, Lactamor juga mengandung 20 mcg vitamin B12 yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan jaringan saraf tubuh. Nah, adanya vitamin ini sangat penting, untuk meningkatkan produksi sel darah merah yang sangat dibutuhkan dalam proses menyusui.
Jadi tidak khawatir lagi asupan ASI anak tidak tercukupi kan, Moms? Yang perlu diperhatikan, selalu ikuti anjuran dokter dan pastikan mengonsumsinya Lactamor saat ditemukan tanda-tanda penurunan produksi ASI yang drastis.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Lactamor