Kisah Anak 12 Tahun di Gaza Jadi Relawan di RS Al-Aqsa

6 April 2024 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zakaria Sarsak (12) menjadi relawan medis di RS Al-Aqsa, Gaza. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Zakaria Sarsak (12) menjadi relawan medis di RS Al-Aqsa, Gaza. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Seorang anak bernama Zakaria Sarsak (12) berjalan dengan perlahan melewati banyaknya pasien di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza. Kehadirannya di sana bukanlah untuk berobat, melainkan bekerja sebagai sukarelawan dan membantu para tenaga medis yang bekerja merawat pasien-pasien yang sakit.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah video yang dibagikan Reuters, terlihat Sarsak ikut mengisi obat di jarum suntik dan ikut memindahkan tandu. Apa alasannya memutuskan menjadi relawan di RS tersebut?
"Saya membantu membawa korban terluka ke RS Al-Aqsa. Kami juga membawa korban syahid (mati karena membela agama -red) ke kamar mayat. Saya ikut berangkat dengan mobil ambulans untuk membawa korban," tutur Sarsak dalam video tersebut.
Sambil mengenakan sarung tangan pelindung, Sarsak terlihat tidak takut menyusuri koridor yang disesaki oleh pasien dan keluarganya. Selain membantu memindahkan pasien, ia juga turut membaca hasil tekanan darah pada alatnya.
"Saya membantu para dokter di dalam [rumah sakit]. Saya memasukkan obat ke dalam jarum suntik, saya membawa orang yang terluka ke radiologi. Dan saya membawa orang-orang yang terluka ke poli," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan alasannya menjadi relawan karena ingin membantu sesama warga Gaza yang terluka.
"Ketika kami pergi untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka akibat serangan yang terjadi, saya merasa sedih, khususnya kepada anak-anak. Jadi, kami membawa semua yang terluka ke RS Al-Aqsa," ucap dia.
RS Al-Aqsa merupakan salah satu dari sedikit rumah sakit yang beroperasi dan masih merawat pasien yang selamat dari serangan udara Israel. Akibat serangan Israel yang ingin menguasai Jalur Gaza, hingga kini sudah lebih dari 32 ribu warga Palestina tewas dan melukai lebih dari 75 ribu orang.