Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kisah Balita Meninggal Usai Koma 3 Tahun, Donasikan Organ dan Selamatkan 4 Nyawa
7 November 2023 15:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Korea Herald melansir, meski telah tiada, Ah-young telah menyelamatkan nyawa empat bayi lainnya. Sebab, orang tuanya memutuskan untuk mendonorkan sejumlah organ agar bisa menyelamatkan orang lain.
Cerita Ah-young mengalami koma bermula saat ia baru lahir pada Oktober 2019. Saat itu, Ah-young yang baru berusia lima hari menjadi korban penganiayaan oleh perawat di sebuah rumah sakit di Dongrae-gu, Busan Timur. Ia mengalami trauma serius pada kepalanya dan membuatnya koma selama berbulan-bulan.
Pelakunya adalah seorang perawat berusia 30 tahunan yang diduga telah menganiaya 14 bayi selama 15 hari. Polisi menemukan perawat tersebut menangani bayi-bayi dengan kasar, misalnya mengangkat satu kaki bayi baru lahir. Sementara Ah-young dijatuhkan dengan sengaja oleh perawat tersebut hingga pingsan. Pelaku sudah divonis enam tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Selama tiga tahun, ia tidak pernah sadar lagi dan tubuhnya harus dipasang ventilator untuk membantunya bernapas. Ah-young dirawat di RS Universitas Nasional Yangsan di Busan. Dan hingga 23 Juni 2023, detak jantungnya mulai menurun. Kemudian dokter menyatakan ia mengalami mati otak akibat serangan jantung yang dialaminya.
Orang Tua Jeong Ah-young Donasikan Organ Anaknya untuk Selamatkan 4 Bayi
Dan pada 29 Juni 2023, si mungil Ah-young meninggal dunia. Sebelum meninggal, keluarga korban memutuskan untuk menyumbangkan beberapa organ tubuh anaknya kepada Badan Donasi Organ Korea. Beberapa organ yang didonasikan adalah jantung, paru-paru, hati, dan ginjal yang akhirnya bisa menyelamatkan nyawa empat anak lain yang seumuran dengan Ah-young.
Dalam wawancaranya kepada media lokal, pihak keluarga mengungkapkan harapannya agar Ah-young dapat hidup melalui teman-teman seperjuangannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Naver, dalam sebuah surat dari orang tua Ah-young, mereka memiliki keinginan agar putri kecilnya bisa memberi makna pada dunia tempat ia dilahirkan. Meskipun hidupnya singkat dan orang tuanya tidak pernah melihat senyum cerahnya, mereka memutuskan untuk berdonasi dengan harapan akan ada kehidupan lain yang dijalani berkat Ah-young.
"Tolong lahirkan kembali sebagai putri kami. Kita akan membuat banyak kenangan bersama sampai kita semua menjadi tua. Kami akan sering berpelukan dan mengatakan 'Aku cinta kamu', dan sesekali bertengkaran," tulis penggalan surat tersebut.
"Ah-young, aku bersyukur kamu terlahir sebagai bayiku. Dan kamu kesulitan terjebak dalam tubuhmu yang kecil. Kuharap kamu bisa terbang dengan bebas sekarang. Kita akan bersama selamanya. Aku mencintaimu, nak," lanjut surat tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara Direktur Badan Donasi Organ Korea, Moon In-seong, mengungkapkan rasa penghormatan kepada pihak keluarga yang telah membuat keputusan yang tidak mudah itu.
"Rasa sakit yang dialami keluarga pasti sangat menyakitkan. Kami berterima kasih kepada keluarga yang berdonasi untuk menyelamatkan seseorang dan hidup orang lain, meski selama ini ada penderitaan di dalamnya," ucap In-seong.