Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kisah Bayi Devandra Meninggal Usai Dipijat Neneknya Sejak Umur 2 Hari
23 April 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanMOM, sang ibu berinisial UH lewat akun TikTok @uswaaaa.h menceritakan kronologis kejadian putranya yang meninggal. Rupanya, sang nenek dari suaminya itu telah memijat Devandra sejak usia dua hari. Hingga akhirnya bayi itu meninggal pada usia 1 bulan 2 hari, setelah mengalami masalah pada saluran pencernaan dan infeksi.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak di bawah ini, Moms.
Kisah Bayi Devandra Meninggal Setelah Dipijat Neneknya
Ibu UH (22) menceritakan putranya lahir pada November 2023 lewat persalinan caesar. Sejak awal persalinan, UH sudah mewanti-wanti suaminya agar sang nenek tidak perlu datang ke rumah sakit. Rupanya, sang nenek telah menunggu tanpa sepengatahuan mereka.
"Singkat cerita, sudah di ruang rawat gabung. Di situ kakak aku bilang pas nyuapin aku, dia bilang "[Devandra] tadi dipijat mukanya". Aku marah "Buat apa dipijat?". Terus katanya di bagian bibir atas itu [yang dipipjat]," kata UH lewat sambungan telepom.
ADVERTISEMENT
UH keheranan mengapa bayinya dipijat, padahal untuk anak seusia itu masih belum banyak bergerak. Sementara itu, ia mengungkapkan sang nenek memang berprofesi sebagai tukang urut orang dewasa, dan bukan untuk bayi serta anak-anak.
Selama rawat inap pun UH merasa tidak bebas, karena nenek suaminya itu tetap menemani mereka di rumah sakit. Karena masih pemulihan pascaoperasi caesar, UH juga tidak bisa berbuat banyak ketika si nenek terus-menerus memegang dan menggendong Devandra.
"Di situ si adik bergerak enggak boleh, cuma bagian badan aja yang dipegang sama nenek. Besoknya lagi, hari kedua adik malamnya itu pup. Sudah aku sediain tisu basah tapi adik malah dibawa ke kamar mandi jam 2 pagi. Dia enggak izin sama sekali ke aku. Dan di situ malam sebelumnya adik juga sudah dipijat seluruh badan," cerita UH.
Sang suami sebenarnya juga sudah sempat menegur neneknya itu, dan bertanya mengapa bayinya terus dipijat. Bahkan, UH juga tidak boleh menggendong bayinya sendiri. Sedangkan menyusui pun hanya boleh sebentar saja. Karena neneknya itu langsung mengambil Devandra saat menyusui masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Full ASI aku berikan, tapi mungkin lima menit aja adik belum puas minum sudah diambil [sama nenek]," ucap UH.
"Dia malah bilang kayak gini, 'Kamu sama aku pinter siapa? Dia langsung jawab kayak gitu dengan nada yang benar-benar kasar. Sampai aku tuh sakit hati banget kak digituin, padahal itu cucunya sendiri," lanjut dia.
Tidak lama setelah itu, Devandra sempat mengalami jaundice atau kuning akibat penumpukan bilirubin pada darahnya. Devandra juga enggan minum ASI dan seperti mau muntah. Ia juga menyadari bayinya sudah mulai lemas semenjak dipijat oleh nenek.
UH juga telah berupaya meminta bantuan perawat agar mengingatkan sang nenek agar tidak terus-menerus digendong. Bahkan, saat bayinya tidur pun neneknya terus menggendongnya. Ia pun tak kuasa menahan nangis karena perlakukan neneknya terhadap putra mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah tiga hari pemulihan di rumah sakit, UH dan bayinya pun diizinkan pulang. Namun, sebelum pulang, UH sebenarnya telah memberi tahu perawat kalau Devandra terlihat lemas dan mual. Namun, ia tetap dipulangkan karena tim rumah sakit melihat Devandra lahir dalam kondisi normal.
Sesampainya di rumah, Devandra justru kembali mengalami muntah yang banyak, bahkan sampai cairan yang keluar berwarna hijau.
"Dari situ adik sudah enggak mau nenen sama sekali sampai paginya. Adik dimandiin sama nenek itu juga. Dan itu adik nangis kejer, kemungkinan besar adik dipijat lagi," kata UH yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Sampai akhirnya ia menyadari setelah muntah bayinya terlihat lemas, tidak mau menyusu, dan tidak langsung bangun ketika dibangunin. Semakin khawatir dengan kondisi Devandra, UH pun membawa bayinya ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Masuk IGD dan pertama kali ditanyain sama bidan, 'Adik dipijat enggak?'. Sampai akhirnya adik masuk ke NICU. Adik dirontgen trus dokternya bilang adik saluran pencernaannya tersumbat. Terus besoknya dijadwalkan adik operasi pemotongan usus yang tersumbat itu," jelasnya.
Dokternya menjelaskan, diduga pijatan yang terlalu keras pada bagian tubuh, terutama perut, kemudian menyebabkan Devandra mengalami masalah kesehatan usus.
Setelah operasi, kondisi Devandra telah terlihat membaik. Namun, di hari ketiga di RS, dokter memanggilnya karena rupanya luka di bagian pencernaan Devandra terbuka, sehingga perlu dilakukan operasi lagi.
"Lalu abis itu tiga hari setelah adik operasi kedua, adik infeksi. Adik di situ sudah transfusi darah banyak banget sampai harus [cari darah] ke Yogya untuk cari bantuan," ungkap dia.
Kurang lebih dirawat di rumah sakit selama satu bulan, kondisi Devandra pun memburuk. Putra kecil mereka kemudian meninggal dunia ketika usianya baru saja satu bulan dua hari. Menurut dokter, infeksi yang dialami Devandra sudah parah, begitu juga trombosit yang tidak kunjung naik meski telah mendapatkan transfusi darah berkali-kali.
ADVERTISEMENT
"Sampai terakhir kali adik sudah mau enggak ada, adik memang lemas. Aku datang ke situ jam 2an kok masih tindakan, semua dokter ke bagian adik semua. Ternyata adik sudah enggak bisa diselamatkan," cerita UH.
Setelah meninggalnya Devandra, UH masih sering mempertanyakan alasan mengapa sang nenek melarangnya melakukan berbagai macam hal terhadap bayinya. Termasuk untuk menyusui dan menggendongnya.
"Sampai akhirnya dari pihak keluarga tidak membahas itu karena dia [nenek] ada gangguan mental dulunya. Di mana letak keadilan anak aku kalau aku diam aja? Terus kenapa kalau aku harus menjaga hati dia, padahal mereka enggak menjaga perasaan aku juga," ucap UH.
Meski begitu, ia bersyukur karena orang-orang terdekat mereka memahami penyebab sebenarnya Devandra meninggal, dan apa yang telah dilakukan oleh sang nenek buyut putranya.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian ini, bagaimana perasaan UH? Saat ini, ia masih berusaha menjaga jarak dengan nenek suaminya itu. Saat ini, UH juga masih dalam proses untuk menerima kejadian yang dialami oleh putranya.
Tidak jarang ia masih kerap menyalahkan diri sendiri atas kejadian tersebut. UH pernah berpikir bahwa ia ibu yang gagal dan tidak bisa menjaga anaknya sendiri.
"Tapi kalau kemungkinan, insyaallah dikasih momongan lagi, dikasih kepercayaan [punya anak] lagi, mungkin lebih berhati-hati lagi aja dalam memberikan kepercayaan kepada orang lain," pungkasnya.