Kisah Menyentuh: Anak yang Ajari Ibunya Bicara, Menulis dan Membaca

26 November 2018 17:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anak, umumnya dirawat oleh orang tuanya. Orang tua juga yang biasanya jadi guru pertama bagi anak untuk bisa bicara, makan sendiri, hingga bisa membaca dan menulis. Namun tidak demikian dengan Cai Chengcheng, seorang bocah perempuan berusia 10 tahun asal Sichuan, China.
ADVERTISEMENT
South China Morning Post melaporkan Chengcheng menghabiskan empat tahun terakhir merawat ibunya, Chen Li. Apa yang terjadi? Ketika Chengcheng baru berusia enam tahun, Chen Li, menderita pendarahan otak yang membuatnya kehilangan memori dan hanya memiliki kepandaian seperti anak kecil.
Perdarahan otak bisa menyebabkan kerusakan permanen (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perdarahan otak bisa menyebabkan kerusakan permanen (Foto: Shutterstock)
Dikutip dari Live Science, pendarahan otak memang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen meski ada juga beberapa orang yang bisa pulih sepenuhnya.
Sejak saat itulah, Chengcheng mulai merawat ibunya juga mengajari ibunya membaca, menulis, dan berbicara, hingga sekarang. "Sebelumnya, Mamalah yang merawat dan mengajariku. Sekarang adalah giliranku mengajari Mama," kata Chengcheng.
Lantas bagaimana seorang anak kecil seperti Chengcheng dapat melakukan itu semua?
Kartu bertuliskan kata 'apel' dalam bahasa China (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu bertuliskan kata 'apel' dalam bahasa China (Foto: Shutterstock)
"Aku mencoba memasangkan kata-kata yang ingin kuajarkan ke Mama dengan hewan dan makanan yang kusukai, supaya lebih menarik baginya," tutur Chengcheng.
ADVERTISEMENT
Chengcheng juga menggunakan kartu serta permainan memori untuk membantunya saat mengajar Chen Li. Ketika Chengcheng mengajarkan kata 'apel' misalnya, dia akan memberikan apel untuk dimakan ibunya atau membawa kelinci untuk dipegang ibunya ketika mempelajari kata 'kelinci'.
Ilustrasi seorang wanita di kursi roda (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita di kursi roda (Foto: Shutterstock)
Bocah perempuan ini juga masih ingat hari ketika ibunya pulang dari rumah sakit. "Mama ada di atas kursi roda, mata kirinya terlihat normal tapi mata kanannya berputar ke belakang, seakan dia tidak bisa melihat apa pun," kata Chengcheng
"Tapi dia mengenali aku adalah Chengcheng, meski tidak bisa memangil namaku," tambahnya.
Ilustrasi anak dan ibu membaca bersama (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan ibu membaca bersama (Foto: Shutterstock)
Berkat Chengcheng, Chen Li sekarang sudah bisa mulai membantu menjaga toko keluarganya dan melakukan tugas-tugas sederhana. Dan karena apa yang dilakukannya, Chengcheng kini dijuluki oleh masyarakat sekitarnya sebagai anak paling berbakti yang patut menjadi contoh semua orang di Negeri Tirai Bambu itu. Menyentuh sekali ya, Moms?
ADVERTISEMENT