Komitmen Danone Indonesia Hadirkan Produk Halal dan Tayib untuk Masyarakat RI

15 Maret 2025 12:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buka Puasa Bersama Danone Indonesia. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Buka Puasa Bersama Danone Indonesia. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak pertimbangan yang dilakukan setiap orang ketika memilih produk-produk untuk digunakan. Dari berbagai pertimbangan tersebut, tentu yang harus pertama kali dilihat adalah produknya halal atau tidak.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, produk-produk yang sudah bersertifikasi halal akan meningkatkan kepercayaan konsumen kepada produk yang dihasilkan oleh produsen. Dengan standar produk halalan thoyyiban, maka dipastikan makanan, minuman, produk rumah tangga, dan sejenisnya aman dikonsumsi, bersih, sehat, dan bermanfaat.
Sejalan dengan konsep itu juga, Danone Indonesia juga berkomitmen menghadirkan berbagai macam produk makanan dan minuman, yang tentunya sehat dan halal.
"Dari awal, Danone Indonesia prinsipnya bring health to food to as many people as possible. Jadi membawa kesehatan mealui makanan. Kami berada di produsen makanan-minuman yang sehat, yang halal, dan tentu saja barang yang sehat, halal, dan tayib, itu kan membawa kebaikan buat kita semua," ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, dalam acara buka puasa bersama di The Westin, Jakarta, Jumat (14/3).
ADVERTISEMENT
VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengungkapkan pihaknya selalu memastikan berbagai inisiatif yang dilangsungkan memiliki keberlanjutan dan memberi dampak positif.
Selain untuk kesehatan, Danone Indonesia juga berupaya berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Termasuk memberdayakan UMKM di sekitar pabrik Danone dan menjaga sumber air dengan memastikan mengembalikan lebih banyak air ke alam daripada yang digunakan untuk produksi.
"Salah satu yang turut disaksikan Babe Haikal [Kepala BPJPH --red] adalah bagaimana kita memberikan dampak pengembangan terhadap UMKM sekeliling pabrik, khususnya membantu mereka tidak saja secara pemasaran, desain, dan inovasi, tetapi sertifikasi halal. Itu salah satu contoh yang mungkin bisa masuk kualifikasi, tidak saja halal tetapi juga tayib," tutur Vera.
ADVERTISEMENT
Buka Puasa Bersama Danone Indonesia. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Dengan adanya kepastikan produk halal dan thoyyib, serta pendampingan dari BPJPH, Vera menyampaikan hal ini menjadi motivasi bagi pihaknya untuk selalu memberikan yang terbaik untuk konsumen.
"Dan selalu mendapatkan pendampingan dan selalu, yang mungkin memotivasi kita semua adalah bahwa ternyata untuk membuat produk kita halal, itu justru menjadi sesuatu nilai lebih, tidak saja masalah wajib, tetapi memberikan ketenangan kepada konsumen. Mudah-mudahan memacu kami untuk bisa lebih memberikan inspirasi, untuk UMKM terutama," ungkap Vera.

Kepala BPJPH Bicara Sertifikasi Halal untuk Semua Pelaku Usaha

Pelaku usaha yang telah tersertifikasi halal turut menjadi perhatian Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan. Ia menyebut, dari 66 juta pelaku usaha, baru sekitar 2,3 juta yang telah tersertifikasi halal. Baru sekitar 3 persen dari setiap usaha, Moms.
ADVERTISEMENT
"Karena, para pengusaha UMKM mendapat hambatan dalam melakukan sertifikasi halal itu dari jalur informasi. Informasi yang tersaji di masyarakat mahal, repot, susah, dan sebagainya. Saya katakan, UMKM yang mikro itu bukan mahal, gratis!" tegas Haikal Hassan.
Ia menekankan sertifikasi halal ditujukan oleh semua pelaku usaha tanpa terkecuali, dan tanpa memandang satu agama saja.
"Halal is not for moslem only. Tention banget dengan kalimat ini. Halal is for everbody, halal telah bermetamorfosa. Halal is a lifestyle, gaya hidup. Riset yang mengatakan itu. Jadi, kalau kita enggak ikut halal, kita akan ketinggalan [dengan negara lain]," kata dia.
Untuk mengejar target pelaku usaha untuk disertifikasi halal, maka Haikal akan melakukan beberapa perubahan. Dimulai dari perubahan regulasi hingga memberlakukan konsep digitalisasi dengan konsep artificial intelligence (AI). Dengan adanya pengajuan sertifikasi halal secara digital, maka sertifikasi halala bisa selesai dalam waktu 1x24 jam. Sehingga, lebih cepat dan transparan prosesnya, Moms.
ADVERTISEMENT