Komitmen Lifebuoy Tanamkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun ke Anak Indonesia

14 Oktober 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dalam peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Lifebuoy di Citos, Sabtu (14/10). Foto: Nada Meita / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dalam peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Lifebuoy di Citos, Sabtu (14/10). Foto: Nada Meita / kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rutin cuci tangan menjadi penerapan hidup sehat yang mudah dilakukan. Dengan memastikan tangan selalu bersih, kita dapat mencegah kuman, virus, dan bakteri masuk ke tubuh.
Ya Moms, banyak penyakit yang disebabkan karena kurangnya kebersihan tangan. Salah satunya adalah diare.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia 2020 yang dilakukan Kemenkes RI, angka prevalensi diare pada anak di Indonesia mencapai 9,8 persen. Tak hanya dapat menyebabkan stunting, kasus diare yang berulang juga menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia.
Dalam press conference peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia, Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr. Hinky Hindra Irawan S, Sp.A, mengatakan cuci tangan menjadi cara termudah untuk mencegah kasus infeksi menular. Kuman, bakteri, dan virus berbahaya yang tak kasat mata dapat dihilangkan secara efektif dengan sabun dan air mengalir.
"Saya mau ingatkan kembali bahwa permukaan tubuh kita itu penuh dengan bakteri dan virus. (Zat patogen) itu menunggu kita lengah. Saat daya tahan tubuh kita makin turun apalagi lingkungan kita tidak bersih, penyakit bisa masuk. Nah dengan mencuci tangan, itu kuman bisa langsung mati, jadi kita bisa meminimalisir terinfeksi suatu penyakit," jelas dr. Hinky.
Anak Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, Rayyanza, sedang cuci tangan sebelum bermain di playground. Foto: dok. Lifebuoy
Karena itulah, edukasi cuci tangan perlu dilakukan sejak dini. Bagi anak, kegiatan cuci tangan mungkin hanya sekadar membasuh tangan dengan air saja. Padahal, banyak manfaat lain yang didapat saat si kecil melakukan cuci tangan yang benar.
Mengerti akan hal tersebut, Lifebuoy pun menghadirkan playground di Cilandak Town Square, 14-15 Oktober 2023. Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, Erfan Hidayat, mengatakan playground ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (SIap Amankan KeluarGA) yang diinisiasi Lifebuoy untuk mengedepankan inovasi, edukasi, dan akses kepada masyarakat agar mereka dapat senantiasa siaga melindungi diri dan keluarga dari berbagai risiko penyakit.
“Sejak tahun 2004, Lifebuoy telah menyebarkan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Nah tahun ini, kami berpikir 'gimana ya caranya agar CTPS ini juga bisa dibiasakan oleh lebih banyak anak-anak?' makanya kami menghadirkan castle playground interaktif di Cilandak Town Square," jelas Erfan saat press conference, Sabtu (14/10).
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad bermain ular tangga saat peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Lifebuoy di Citos, Sabtu (14/10). Foto: Nada Meita / kumparan
Dalam menjalankan kampanye SIAGA, Lifebuoy menanamkan tiga pilar utama: Siaga Melindungi, Siaga Mengedukasi, dan Siaga Memfasilitasi. Ketiganya saling berhubungan agar pola hidup sehat bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“(Pilar) Siaga Melindungi yaitu Lifebuoy akan selalu menghadirkan produk kesehatan yang terus berinovasi dalam melawan kuman); Siaga Mengedukasi yaitu Lifebuoy akan memberikan berbagai edukasi ke penjuru masyarakat tentang pentingnya perilaku bersih sehat. Salah satunya ada dokter-dokter kecil, mereka bergabung dengan dokter siaga,” kata Erfan.
“Lalu ada Siaga Memfasilitasi. Lifebuoy menyadari bahwa enggak gampang untuk selalu punya akses ke layanan kesehatan. Makanya sejak tahun lalu Lifebouy bekerja sama dengan Halodoc untuk menghadirkan konsultasi dokter secara online,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Lifebuoy pun telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan empat jenis board game edukatif yang konsepnya berangkat dari sejumlah game yang sudah familiar bagi anak, seperti ular tangga.
Satu yang tak kalah istimewa, Lifebuoy juga menggandeng platform permainan daring Roblox untuk menghadirkan karakter yang dapat mengedukasi anak seputar CTPS.
Arena playground di Lifebuoy. Foto: Nada Meita / kumparan
Pada kesempatan yang sama, Psikolog Anak Irma Gustiana menjelaskan belajar sambil bermain dapat jadi cara yang efektif agar anak mengerti manfaat cuci tangan. Dengan bermain, seluruh panca indera si kecil akan terintegrasi, sehingga aspek tumbuh kembangnya dapat optimal, Moms.
"Cuci tangan ini kan keterampilan dan akan jadi pola perilaku, lalu kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Jadi memang harus latihan. Nah, paling gampang untuk mengajak anak cuci tangan yang sambil main. Karena main itu kan memang dunianya anak," jelas Irma.
Ia melanjutkan, bermain dalam ranah keluarga punya peran penting dalam proses pengajaran untuk anak. Saat si kecil diberikan kesempatan bermain seluas-luasnya, proses pembelajaran dapat diserap anak dengan kondisi yang rileks.
"Jadi dia (anak) gak terpaksa (belajarnya)," kata Irma.
Artis sekaligus ibu dua anak, Nagita Slavina pun setuju dengan penjelasan tersebut. Menurutnya, sang anak akan lebih mudah memahami sesuatu ketika diajarkan sambil bermain.
"Sadar enggak sih, dulu tuh kita kalau dikasih tahu (oleh orang tua) sambil marah-marah pasti kita malas kan ngelakuinnya. Nah aku belajar dari situ, makanya aku selalu ajak Rafathar dan Rayyanza bermain sambil memasukkan nilai-nilai kebiasaan baik, misalnya cuci tangan pakai sabun," ucap Nagita.
Anak Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, Rayyanza. Foto: dok. Lifebuoy
Sebagai ibu, Nagita menyadari bahwa akhir-akhir ini perlindungan keluarga perlu ditingkatkan. Karena itulah, ia senantiasa mengajak anaknya untuk cuci tangan sebelum dan sesudah bermain.
"Kemarin Rayyanza sempat dirawat di rumah sakit. Dari situ aku sadar kita harus double protection buat siaga (dari berbagai penyakit). Enggak cuma ke anak, tapi orang tuanya juga (perlu melakukan kebiasaan baik). Karena anak kan meniru orang tuanya," ungkap Nagita.
Lifebuoy percaya, siaga lebih baik daripada mengobati. Karena itulah, Lifebuoy juga memiliki Mobil Siaga Lifebuoy (MSL) yang keliling Indonesia untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit dengan penularan yang cepat. Misalnya diare dan penyakit pernapasan.
"Terakhir itu bulan September kemarin. Tapi 2 minggu lagi (akhir Oktober) MSL akan hadir di Kalimantan. Komitmen ini akan terus kami lakukan agar seluruh Indonesia bisa mendapat akses kesehatan yang lebih mudah," pungkas Erfan.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio