Komunitas Ibu Punya Mimpi Ajak Ibu Indonesia untuk Berkarya di Dunia Digital

10 Desember 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu bekerja bersama anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu bekerja bersama anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, beberapa ibu mungkin ada yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Selain sulit membagi waktu antara pekerjaan rumah dan di kantor, bisa juga muncul kekhawatiran dan rasa bersalah karena harus meninggalkan anak di rumah.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu ibu bisa terus berkarya, komunitas Ibu Punya Mimpi menggelar Festival Mimpi Ibu. Sesuai dengan namanya, Festival Mimpi Ibu adalah festival yang khusus dirancang untuk merayakan mimpi dan perjuangan ibu dalam mencapai mimpi-mimpinya. Lahirnya festival ini didorong oleh kebutuhan banyak ibu yang merasa kehilangan mimpinya setelah mempunyai anak.
Seiring berkembangnya digitalisasi dan normalisasi remote working saat ini, ternyata ada banyak peluang baru bagi para ibu agar tetap bisa kembali berkarya dengan waktu yang fleksibel sambil menjalankan peran mereka sebagai ibu rumah tangga.
“Kami melihat bagaimana digitalisasi justru menjadi game changer bagi para ibu Indonesia untuk bisa belajar, berkarya, bekerja lebih fleksibel sesuai kondisi mereka,” ungkap Marisa Paramita, CEO & Co-Founder Ibu Punya Mimpi.
ADVERTISEMENT
Ada tiga acara yang dilakukan dalam Festival Mimpi Ibu dan menghadirkan narasumber yang berprestasi di bidangnya, yaitu:

1. Webinar Festival Mimpi Ibu

Webinar Festival Mimpi Ibu dilaksanakan pada 5 Desember 2022. Pada kesempatan ini, webinar ini mengusung tema Melihat Peluang Bersinar di Dunia Digital. Materi tersebut disampaikan langsung oleh beberapa narasumber, seperti Novita Hardini (Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek & Chairwoman UPRINTS Indonesia), Aisyah Maryan (Founder @rumahkunyah), Lona Cindy (Content Creator), dan Aneth Parintosa (Creativepreneur PT. Tegel Soeryo Indonesia). Dalam sesi itu, para narasumber juga berbagi cerita inspirasi dalam menjalankan perannya sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga.

2. Workshop Jika Ibu Menjadi

Ketika mengejar mimpi, ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh para ibu. Mulai dari keterbatasan finansial, ketakutan untuk keluar dari zona nyaman, sampai tuntutan sosial tentang peran ideal seorang ibu. Oleh karena itu, Festival Mimpi Ibu juga menghadirkan program belajar Jika Ibu Menjadi. Pada sesi ini, ibu bisa mendapatkan video pembelajaran, Live QnA bersama tutor, dan tantangan praktek bagi para ibu. Semua kegiatan tersebut dilakukan secara daring sehingga mempermudah ibu untuk mencoba peluang profesi baru, seperti content creator, voice over talent, dan virtual assistant.
ADVERTISEMENT

3. Kompetisi Geng Ibu Digital

Untuk menambah peran aktif ibu di dunia digital, festival ini juga menyelenggarakan Kompetisi Geng Ibu Digital yang terjadi dari 10 kelompok dengan masing-masing berjumlah empat anggota (ibu). Para peserta akan mengikuti empat kelas pembekalan yang kemudian akan berkompetisi membuat campaign untuk brand yang ditentukan.
Lewat berbagai rangkaian aktivitas ini, Ibu Punya Mimpi berkomitmen untuk mendukung persiapan sumber daya manusia, terutama para wanita untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Harapannya, keberanian untuk mencoba profesi baru bisa dilakukan dan bisa terus berkarya dan memberi dampak lebih bagi diri sendiri dan orang lain.
“Karena kami percaya bahwa potensi ibu sangatlah besar untuk ketahanan keluarga, masyarakat, dan negara. Digitalisasi memungkinkan para ibu ikut berpartisipasi dengan lebih mudah, minim batasan ruang dan waktu,” tutup Marisa.
ADVERTISEMENT