Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun ada salah satu kondisi di mana plasenta sangat sulit dikeluarkan. Kondisi ini biasanya disebut plasenta lengket atau retensio plasenta. Pernah dengar sebelumnya? Yuk cek penjelasan lengkapnya di sini, Moms.
Penjelasan soal Kondisi Plasenta Lengket saat Melahirkan
Tubuh Anda biasanya mengeluarkan plasenta dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Namun, jika plasenta atau bagian dari plasenta tetap berada di rahim Anda selama lebih dari 30 menit setelah melahirkan, kondisi itu umumnya dianggap sebagai plasenta lengket.
Saat rahim berkontraksi, biasanya plasenta akan menjauh dari dinding rahim dan mendorongnya keluar. Dalam kasus plasenta lengket, hal tersebut tidak terjadi dan penyebabnya bermacam-macam. Misalnya saja, karena kontraksi Anda tidak cukup kuat, plasenta tumbuh ke dalam dinding rahim, leher rahim menutup, kelahiran prematur, melahirkan berkali-kali, sebelumnya pernah operasi rahim, pembuahan dengan bayi tabung, memiliki plasenta yang tertinggal di kehamilan sebelumnya, kelainan bentuk rahim, dan terlalu lama minum obat oksitosin.
ADVERTISEMENT
Namun seperti dikutip dari WebMD, penyebab paling umum plasenta lengket ini karena biasanya kontraksi tidak cukup kuat. Ini bisa terjadi karena kontraksi yang melambat atau rahim kesulitan berkontraksi karena berbagai alasan.
Rahim sulit kontraksi bisa karena memiliki bayi besar, melahirkan berkali-kali, terlalu banyak obat oksitosin, kontraksi terlalu lama, kontraksi terlalu cepat, fibroid, memiliki anak kembar, hingga karena infus magnesium sulfat.
Jenis-jenis Plasenta Lengket
Ada tiga jenis plasenta lengket yang perlu Anda ketahui. Berikut penjelasannya seperti yang dipaparkan oleh tim American Pregnancy di situs resminya.
1. Placenta Adherens
Placenta Adherens terjadi ketika kontraksi rahim tidak cukup kuat untuk mengeluarkan plasenta sepenuhnya. Hal ini menyebabkan plasenta tetap longgar menempel pada dinding rahim. Ini adalah jenis plasenta lengket yang paling umum.
ADVERTISEMENT
2. Trapped Placenta
Ketika plasenta berhasil terlepas dari dinding rahim tetapi gagal dikeluarkan dari tubuh ibu, ini dianggap sebagai plasenta yang terperangkap. Ini biasanya terjadi akibat serviks menutup sebelum plasenta berhasil dikeluarkan. Sehingga plasenta terperangkap dan tertinggal di dalam rahim.
3. Placenta Accreta
Placenta accreta terjadi ketika plasenta menempel pada dinding otot rahim dan bukan pada lapisan dinding rahim. Sehingga, persalinan menjadi lebih sulit dan sering mengakibatkan perdarahan hebat. Transfusi darah dan bahkan histerektomi mungkin diperlukan dalam kondisi ini.
Gejala Plasenta Lengket
Ketika plasenta belum berhasil dikeluarkan dari rahim setelah satu jam bayi dilahirkan, ini adalah tanda paling jelas dari plasenta lengket. Anda mungkin akan mengalami gejala seperti demam, keluarnya cairan berbau busuk dari area vagina, ada potongan besar jaringan yang berasal dari plasenta, pendarahan hebat, hingga rasa sakit yang tidak kunjung berhenti. Bila menemukan kondisi ini, dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk menyelamatkan ibu.
ADVERTISEMENT