Konflik Orang Tua Tak Selalu Berdampak Buruk pada Anak, Lho!

13 Juni 2024 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Anak melihat orang tua bertengkar.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak melihat orang tua bertengkar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, akun YouTube Trio Strong Family mengunggah video yang berisi sesi curhat anak pertama selebriti Deddy Mahendra Desta dan Natasha Rizky, Megumi Arrawda Sachi. Saat ditanya Natasha hal apa yang membuatnya sedih, Megumi mengaku sedih saat melihat orang tuanya bertengkar. Ia juga sedih melihat orang tuanya sudah tak bersama lagi. Hal itu disampaikan lewat akun YouTube Trio Strong Family.
ADVERTISEMENT

Dampak Pertengkaran Orang Tua di Hadapan Anak

Ya Moms, anak memang bisa ikut merasa sedih saat orang tua bertengkar. Namun, konflik antara orang tua yang terjadi di hadapan anak, ternyata tidak selalu merugikan si kecil, asal dalam batas wajar dan sehat.
‘’Walaupun bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, konflik (yang sehat) bermanfaat bagi anak karena ia bisa belajar mengenai cara mempertahankan hubungan, menyelesaikan konflik, dan komunikasi asertif,’’ kata Psikolog Anak dan Keluarga Ruang Mekar Azlia, Dhisty Azlia Firnady, M.Psi kepada kumparanMOM, Rabu (12/6).
Anak stress akibat orang tua bertengkar Foto: aslysun/Shuttterstock
Namun, bila konflik antar orang tua tak bisa diselesaikan secara sehat dan dilihat anak, bisa menimbulkan dampak, seperti:
-Anak tidak belajar bagaimana menyelesaikan pertengkaran dengan cara yang sehat
ADVERTISEMENT
-Masalah regulasi emosi
- Masalah perilaku
-Kecemasan atau stres
"Tetapi perlu diingat bahwa dampak yang muncul pada tiap anak akan berbeda-benda bentuk dan derajat masalahnya. Tidak bisa disamaratakan karena tergantung penglihatan pribadi anak serta respons lingkungan pada anak,’’ ungkapnya.
Sementara bila anak terlanjur melihat orang tua bertengkar, sebaiknya lakukanlah:

Yang Dilakukan Bila Anak Melihat Orang Tua Bertengkar

1. Utamakan Keamanan dan Kenyamanan Anak
Sebaiknya bawa anak keluar dari zona pertengkaran orangt tua.
Ilustrasi anak sedih, murung, trauma. Foto: Thanes.Op/Shutterstock
2. Konfirmasi Apa yang Ia Ketahui
Anda perlu menanyakan apa yang anak lihat atau dengar. Serta tanyakan apa yang anak pahami dari pertengkaran orang tua.
3. Dampingi Anak
Penting untuk mendampingi anak dalam menghadapi perasaan tidak nyaman. Validasi segala perasaan yang muncul, jangan bilang “Tidak apa-apa” atau “Nggak usah sedih.”
ADVERTISEMENT
4. Beri Penjelasan Situasi Orang Tua
⁠Jika diperlukan atau anak bertanya, beri penjelasan tentang situasi orang tua sesuai usia anak, singkat tetapi logis.
Ilustrasi anak sedih, murung, trauma. Foto: myboys.me/Shutterstock
‘’Hindari berbohong tetapi harus pilah informasi yang perlu disampaikan,’’ ucap Dhisty.
5. ⁠Jangan Menjelekkan Salah Satu Pihak
Sebaiknya orang tua mengajak anak untuk turut mendoakan yang terbaik bagi orang tuanya.
6. Yakinkan Anak untuk Percayakan Masalah Ini Pada Orang Dewasa
Tetapi jangan hakimi anak saat ia menunjukkan sikap ingin menolong. Misalnya jangan katakan “Kamu masih kecil, ini urusan orang dewasa kamu nggak ngerti.’’