Konsumsi Telur Bikin Bayi Bisulan, Betul Enggak Sih?

9 April 2020 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu menyusui. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu menyusui. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ibu menyusui tentu ingin memberikan nutrisi yang terbaik bagi bayi mereka agar si kecil dapat tumbuh sehat dan cerdas. Ya, berbagai makanan bergizi penting dikonsumsi oleh ibu karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI.
ADVERTISEMENT
Salah satu makanan yang baik dikonsumsi ibu menyusui ialah telur. Sebab terkandung protein yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan gigi dan otak bayi Anda. Untuk ibu menyusui, asam lemak esensial menjadi kebutuhan yang penting untuk memberikan ASI kepada sang buah hati.
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ibu menyusui yang konsumsi telur dapat membuat bayi bisulan?
Ilustrasi ibu menyusui makan telur. Foto: Shutterstock
dr. Intan A.P Tumbelaka, SpA mengatakan bahwa jika saat ibu konsumsi telur kemudian di area tubuh bayinya tidak muncul ruam merah, maka ibu tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Namun jika memang ditemukan ruam merah --seperti bisul, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah benar munculnya bintik merah tersebut karena alergi pada telur.
"Caranya dengan eliminasi dan provokasi. Hindari 2 minggu dan setelah 2 minggu, coba berikan lagi. Bila muncul gejala yang sama, maka kemungkinan memang alergi," kata dr. Intan dalam Kulwap bersama Rumah Vaksin Kebagusan dengan tema 'Menghadapi Anak Sakit di Era Pandemi COVID-19: Kapan Harus ke Dokter' yang dihelat belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya, anggapan konsumsi telur otomatis bikin bayi bisulan itu hanyalah mitos semata, Moms. Bahkan, tak ada kaitannya antara dua hal tersebut. Kecuali, jika memang si kecil memiliki alergi terhadap telur. dr. Intan kembali menjelaskan, jika memang sudah terbukti alergi, maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah pencegahan, bukan pengobatannya.
Ilustrasi bayi bisulan. Foto: Shutterstock
Sementara itu, dikutip dari Parenting FirstCry, bisul diartikan sebagai benjolan yang muncul di kulit karena adanya infeksi pada kelenjar minyak atau folikel rambut. Infeksi ini umumnya terjadi karena bakteri yang disebut staphylococcus aureus. Selain itu, kondisi medis tertentu juga dapat membuat bayi berisiko terkena bisul. Berikut ini beberapa penyebabnya:
-Kurangnya kebersihan yang baik pada bayi.
-Kekebalan tubuh bayi rendah.
-Kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
-Anemia atau defisiensi besi.
-Paparan kimia dari penggunaan sabun, krim, atau deterjen yang keras sehingga mengakibatkan iritasi pada kulit bayi.
-Kondisi cuaca seperti panas ekstrem atau lembap.
Mengatasi bisul pada bayi pun dapat dilakukan dengan mudah di rumah. Adapun caranya adalah sebagai berikut.

1. Kompres air hangat

Untuk meredakan rasa sakit atau nyeri, kompres air hangat di area yang tumbuhnya bisul. Letakkan selama beberapa menit dan Anda juga dapat lakukan hal ini beberapa kali dalam sehari. Kompres air hangat juga dapat membantu keluarnya nanah untuk mempercepat proses penyembuhan.
Ilustrasi Madu. Foto: Pixabay

2. Madu

Mengoleskan madu langsung ke bisul bisa menjadi salah satu alternatif yang baik karena madu adalah antiseptik alami, Moms. Selain itu, madu juga memiliki manfaat meningkatkan daya tubuh si kecil. Tapi yang perlu diingat adalah, madu hanya boleh dikonsumsi anak usia 1 tahun ke atas.
Kunyit Foto: Shutter Stock

3. Kunyit

Bubuk kunyit juga dapat meredakan bisul pada bayi. Coba letakkan kunyit di area bisul karena kunyit mengandung antiseptik alami di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila alergi pada bayi tersebut mengganggu, membuat si kecil tak nyaman, bisul tak hilang lebih dari 2 minggu, atau bahkan malah membuat anak Anda menjadi demam, dr. Intan menyarankan agar Anda sebaiknya dapat membawa anak Anda ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Apalagi kalau alerginya berat atau mengganggu. Seandainya, akhirnya enggak sengaja atau tetap diberikan dan terlanjur timbul gejala yang mengganggu, ada baiknya dikonsultasikan dengan dokternya untuk menentukan pengobatannya," ucapnya.
**********
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!