Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Kram perut selama hamil merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun ada beberapa jenis kram perut yang perlu diwaspadai oleh Anda karena bisa jadi menandakan masalah yang memerlukan perhatian medis.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, perlu diingat bahwa kram awal kehamilan dapat dikaitkan dengan banyak gejala kehamilan biasa, termasuk sembelit atau peningkatan aliran darah ke rahim. Menginjak trimester selanjutnya, kram dikaitkan dengan gejala normal seperti kontraksi Braxton Hicks atau nyeri ligamen bundar.
Namun Anda juga harus paham kapan harus waspada jika kram perut terjadi saat hamil. Berikut beberapa kram perut saat hamil yang harus diwaspadai.
4 Kondisi Kram Perut saat Hamil yang Harus Diwaspadai
1. Kram pada Perut Bagian Bawah, Disertai Pendarahan
Anda harus waspada jika merasakan kram di perut bagian bawah lalu disertai dengan pendarahan vagina, nyeri bahu, pusing, hingga pingsan. Itu bisa jadi akibat kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang berkembang di luar rahim dan biasanya berkembang di dalam tuba falopi.
ADVERTISEMENT
Jika Anda merasa mungkin mengalami kehamilan ektopik, segera temui dokter. Kehamilan ektopik dapat didiagnosis menggunakan USG dan tes darah sekitar minggu ke 5 hingga 6 kehamilan.
2. Kram Perut yang Menjalar ke Punggung Bawah, Disertai Pendarahan
Kram perut juga bisa jadi tanda keguguran. Kram perut sebagai tanda keguguran umumnya diawali dengan rasa nyeri di perut yang menjalar ke punggung bawah dan disertai dengan pendarahan. Rasanya mirip dengan menstruasi namun rasanya lebih buruk.
What to Expect melansir, sulit untuk mengetahui apakah kram di awal kehamilan sebagai tanda keguguran atau bukan. Namun yang harus diwaspadai adalah timbulnya pendarahan yang berlangsung selama beberapa hari dan seringkali bertambah berat.
3. Kram Perut yang Parah dan Terus Menerus
Kondisi Solusio Plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum bayi lahir juga dapat menyebabkan kram perut. Kram perut akibat kondisi ini akan terasa parah dan terjadi terus menerus dengan disertai sakit punggung dan pendarahan vagina.
ADVERTISEMENT
Solusio plasenta sendiri paling sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi dapat juga terjadi pada trimester kedua. Jadi jika Anda mengalami kram perut disertai pendarahan pada paruh kedua kehamilan, penting untuk segera mendapatkan perhatian medis.
4. Kram pada Perut Bagian Atas, Disertai Sakit Kepala Parah
Preeklamsia biasanya berkembang pada trimester kedua kehamilan dan biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi mendadak serta adanya protein dalam urine. Sehingga ini dapat menyebabkan kram perut bagian atas bersama dengan sakit kepala parah yang tidak akan hilang meski sudah meminum obat.
Gejala preeklamsia juga ditandai dengan pembengkakan parah di wajah dan tangan, lalu adanya kenaikan berat badan secara drastis yang tidak berhubungan dengan makanan, perubahan penglihatan, mual atau muntah, dan sesak napas.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Anda harus segera menemui dokter jika mengalami salah satu gejala di atas. Jika tidak ditangani, preeklamsia berbahaya bagi Anda dan bayi, karena dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang mengalir ke janin dan meningkatkan risiko solusio plasenta.