news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kulit Anak Bintil-Bintil? Waspada, Mungkin Si Kecil Kena Penyakit Menular Ini!

16 November 2020 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintil-bintil berair pada kulit anak bisa jadi tanda anak  alami infeksi impetigo Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bintil-bintil berair pada kulit anak bisa jadi tanda anak alami infeksi impetigo Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, waspadalah bila mendapati ruam merah dan bintil berisi air pada kulit anak. Karena selain cacar, ada penyakit lain yang kerap menyerang anak dan ditandai dengan bintil-bintil berair. Nama penyakit itu: Impetigo.
ADVERTISEMENT
Demikian dijelaskan dalam laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski). Meski awalnya bintil-bintil kecil, penyakit ini bisa menjadi sangat serius!
Jadi demi kesehatan si kecil, yuk, pahami lebih jauh mengenai penyakit ini.

Penyebab Impetigo

impetigo, penyakit kulit akibat infeksi bakteri yang kerap serang anak balita Foto: Shutterstock.
Tidak seperti cacar air atau cacar ular yang disebabkan oleh virus varicella zoster, impetigo adalah penyakit kulit akibat infeksi bakteri streptokokus atau staphylococcus.
Impetigo terjadi dimulai dari adanya luka terbuka atau lecet di kulit seperti adanya penyakit eksim, digigit serangga, luka bakar, kulit mengelupas atau lecet, lalu luka tersebut dihinggapi bakteri. Impetigo umum terjadi di area mulut, hidung, tangan dan kaki.

Impetigo Kerap Menyerang Anak Balita

Ilustrasi dokter memeriksa kondisi anak. Foto: Shutter Stock
Dalam laman Perdoski dijelaskan lebih lanjut, sebenarnya siapa pun bisa terkena impetigo, namun biasanya menyerang anak-anak usia balita atau antara 2 hingga 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh balita belum sempurna dan mereka memiliki interaksi fisik yang tinggi di lingkungan atau tempat bermainnya.
Mereka yang menderita eksim, infeksi kulit lainnya (yang biasanya gatal lalu berpotensi luka akibat garukan) dan yang memiliki luka terbuka pada kulit seperti pada penderita diabetes, luka bakar, luka gigitan serangga maupun ruam kulit juga rentan terkena impetigo.

Impetigo Dapat Menular

Impetigo dapat menular dari pakaian, sprei dan handuk yang terinfeksi bakteri streptokokus Foto: Shutterstock
Kita pun perlu tahu, impetigo adalah penyakit kulit menular! Cara penularannya melalui sentuhan langsung dengan kulit orang lain yang terinfeksi.
Impetigo juga dapat menular melalui pakaian, sprei, handuk yang telah terinfeksi bakteri streptokokus atau staphylococcus. Bahkan, impetigo bisa juga bisa menyebar ke area kulit lain karena tergaruk oleh anak dan menyentuh bagian kulit lainnya. Itulah kenapa, impetigo harus segera diatasi.
ADVERTISEMENT
Pada kasus impetigo yang menginfeksi area yang terbatas, dokter akan meresepkan salep antibiotik, Moms. Namun bila infeksinya lebih berat dan mengenai area yang lebih luas, dokter mungkin juga akan meresepkan obat antibiotik yang harus diminum anak.

Gejala Impetigo

Anak dengan impetigo yang telah berubah menjadi kerak berwarna kuning kecoklatan Foto: Shutterstock
Bila dibedakan berdasarkan gejalanya, impetigo dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah impetigo krustosa (crusted impetigo). Yang kedua, impetigo bulosa (blisters impetigo).
Impetigo krustosa adalah jenis impetigo paling umum. Pada penderita muncul bercak-bercak luka basah berwarna kemerahan.
Bercak-bercak tersebut tidak terasa sakit namun gatal, dan perlahan berubah menjadi kerak berwarna kuning kecoklatan. Impetigo jenis ini menyerang area di sekitar mulut dan hidung.
Sementara impetigo bulosa ditandai dengan lepuhan berisi cairan bening atau nanah dan terasa sakit. Kulit di sekitar lepuhan terasa gatal.
ADVERTISEMENT
Lepuhan ini tidak pecah dan berada di kulit dalam waktu yang lebih lama, Moms. Biasanya anak akan menderita demam dan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar infeksi.

Cara Cegah Anak Terkena Impetigo

Cegah anak terkena impetigo dengan mandi teratur menggunakan sabun. Foto: Shutterstock
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pastikan Anda tahu hal-hal yang dapat mencegah anak terkena impetigo. Apa saja?
ADVERTISEMENT