Kunci Hadapi Anak yang Picky Eater

10 Januari 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak picky eater menolak makan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak picky eater menolak makan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang paling menantang bagi orang tua adalah saat anak susah makan atau pilih-pilih makanan alias picky eater. Apalagi jika anak yang picky eater ini berat badannya tidak naik atau bahkan turun.
ADVERTISEMENT
Wajar saja jika orang tua bingung karena khawatir nutrisi anak tidak terpenuhi, atau bahkan sampai mempengaruhi tumbuh kembangnya. Jadi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi anak yang picky eater? Simak penjelasan yang dikutip dari The New Age Parents berikut ini.

Tips Hadapi Anak Picky Eater

1. Pahami bahwa ini fase yang normal
Rasanya sulit untuk tetap tenang ketika si kecil menolak makanan yang telah kita siapkan dengan susah payah, atau melihat berat badannya turun dari hari ke hari. Setuju nggak, Moms?
Namun dokter spesialis anak yang juga penulis buku Food Fights, Jennifer Shu, MD, mengingatkan bahwa fase ini akan berlalu. Seperti halnya orang dewasa, anak-anak memiliki naluri bertahan hidup dan tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Mereka akan meminta makanan ketika mereka lapar.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ada begitu banyak alasan kenapa anak pilih-pilih makanan. Dan alasan pada setiap anak tentu akan berbeda-beda. Ketertarikan anak kita terhadap makanan akan naik atau turun – makan lebih sedikit saat tumbuh gigi, asupan makanan meningkat saat pertumbuhannya pesat, dan seterusnya. Namun menurut dr. Shu, sebagian besar balita masih mengonsumsi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh subur selama fase ini.
Menurutnya, selama total asupan mingguannya tampak cukup, dan berat badannya terus bertambah atau tetap aktif dan sehat (selain pilek biasa), sebenarnya tidak ada kekhawatiran. Namun, jika Anda merasakan kelemahan yang tidak biasa, lesu, kelelahan, demam, mudah tersinggung dalam waktu lama, atau penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya!
2. Jangan tersinggung
Ilustrasi gerakan tutup mulut (GTM) yang terjadi pada anak. Foto: Shutterstock
Meskipun Anda mungkin merasa tersinggung dan sakit hati ketika anak tercinta Anda menolak makanan Anda, atau ketika seseorang yang menyaksikan dia beraksi menolak makanan tersebut dan berkomentar bahwa makanan Anda mungkin terasa terlalu hambar atau tidak enak, tariklah napas dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
Ketahuilah bahwa ini mungkin tidak ada hubungannya dengan makanan Anda. Jika Anda sudah mencoba menambahkan sedikit rasa pada masakan Anda dan balita Anda terus menolaknya, mereka mungkin hanya melalui fase sementara, seperti balita lainnya.
Ingatlah bahwa anak Anda tidak menolak Anda ketika dia menolak makanan yang Anda tawarkan di mangkuknya! Ini juga bukan cerminan keterampilan Anda dalam mengasuh anak.
3. Buat waktu makan jadi menyenangkan
Hindari merayu, memaksa anak untuk makan, apalagi menakut-nakuti. Termasuk membawa anak berkeliling kompleks untuk makan juga tidak disarankan. Sebab itu sama saja dengan memberi tontonan di gadget saat anak makan, yang berarti adalah memberi distraksi.
Terbiasa memberi distraksi saat anak makan membuat anak jadi mengemut makanannya dan tidak memahami sinyal lapar-kenyang.
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang didorong atau dipaksa untuk makan lebih mungkin mengalami masalah terkait makanan. Biarkan balita Anda memutuskan berapa banyak yang harus dimakan dan kapan harus berhenti. Ini akan mengajarkan keterampilan mengatur diri sendiri dalam hal makanan. Ketika anak Anda selesai makan, biarkan dia meninggalkan meja.
4. Berikan pilihan yang sehat
Meskipun kita menganggapnya sebagai tantangan dan juga tidak boleh memaksa anak kita untuk makan ketika mereka menolaknya, kita dapat memastikan bahwa makanan di piring bergizi. Kita juga bisa mencoba membuat makanan di piring menarik.
Ingatlah bahwa anak-anak kita tidak akan kelaparan dan mereka akan belajar menjadi lebih fleksibel daripada kelaparan. Sajikan berbagai makanan sehat termasuk makanan favorit mereka dan beberapa makanan baru untuk melengkapi menu. Balita Anda mungkin akan mengejutkan Anda suatu hari nanti dengan memakan semuanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ingatlah untuk menjaga porsinya tetap kecil dan tawarkan hanya jika dia menginginkan lebih. Segunung makanan di piring bisa membuat mereka kewalahan untuk menghabiskannya dan mungkin justru langsung menolak makanan itu.
5. Menjadi panutan yang positif
Jadilah panutan yang baik dan tunjukkan bahwa Anda juga mengonsumsi makanan yang dia makan. Beberapa balita mungkin menganggap makanannya lebih enak dan menarik ketika orang dewasa memakan makanan yang sama dengan mereka! Ketika anak-anak kita melihat bahwa kita menikmati makanan yang kita makan, hal itu mungkin membuat mereka jadi penasaran untuk mencobanya juga!
6. Teruslah mencoba!
Kegigihan adalah kunci dalam fase ini. Jika balita Anda tidak menyukai brokoli untuk pertama kalinya, jangan berhenti menyajikannya. Faktanya, anak-anak secara alami lebih lambat dalam menerima rasa dan tekstur baru. Para ahli merekomendasikan untuk menawarkan jenis makanan yang sama hingga 15 kali dalam waktu yang tidak berdekatan.
ADVERTISEMENT
Jadi, tetap perkenalkan kembali brokoli dengan menyajikan porsi kecil setiap hari dan dorong anak Anda untuk mencobanya tanpa mengomel atau memaksa. Anda mungkin terkejut bahwa kegigihan Anda mungkin suatu hari akan berhasil dan dia mungkin tiba-tiba mulai memakan semuanya!