Langkah Mudah Jelaskan Peristiwa Jumat Agung pada Anak Balita

15 April 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panduan Menjelaskan Peristiwa Jumat Agung pada Anak Balita  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Panduan Menjelaskan Peristiwa Jumat Agung pada Anak Balita Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jumat Agung itu, apa sih?”
Pertanyaan ini sangat mungkin keluar dari si kecil bahkan yang masih balita. Meski anak terlalu kecil untuk benar-benar memahami semua yang terjadi pada Jumat Agung ribuan tahun yang lalu, mereka tetap perlu mendapat penjelasan, Moms.
ADVERTISEMENT
Menjelaskan peristiwa Jumat Agung juga berguna untuk membantu anak memahami dan memetik hikmah sekaligus dapat memupuk imannya, lho!
Lantas, bagaimana menjelaskan gambaran menyakitkan tentang Yesus yang tergantung di kayu salib, kematian, alasan yang mengubah dunia tentang mengapa peristiwa paling bersejarah ini membentuk semua yang kita imani?
Bukan berarti kita harus merinci keadaan berdarah dari apa yang terjadi pada hari itu. Coba saja ikuti tips dari kumparanMOM berikut ini:

3 Tips Jelaskan Peristiwa Jumat Agung pada Anak

5 Tips Jelaskan Peristiwa Jumat Agung pada Anak. Foto: Shutter Stock
1. Tetap sederhana
Pertimbangkan usia anak dan sejauh apa kira-kira detail cerita yang sudah mampu mereka tangani. Meski nyata terjadi, tidak ada gunanya menakut-nakuti anak tentang rasa sakit fisik penyaliban jika mereka tidak siap secara perkembangan untuk memahaminya, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Sampaikan bertahap
Sampaikan dan ajak si kecil berdiskusi tentang peristiwa Jumat Agung secara bertahap dengan menambahkan lebih banyak detail setiap tahun sesuai dengan pertumbuhan anak. Seperti menyampaikan cerita yang berlapis-lapis dan setiap tahun semakin lengkap!
Pada balita atau anak usia prasekolah, dapat dimulai dengan mengatakan, "Yesus mati sehingga kita dapat hidup selamanya di Surga". Sementara anak yang lebih besar bisa diceritakan tentang bagaimana peristiwa hari itu sesuai Alkitab. Mulai dari memikul salib yang berliku-liku ke atas gunung dan seterusnya.
3. Tidak usah ragu membahas kematian
Membahas kematian dengan anak? Boleh kok, Moms. Kematian adalah bagian dari kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan.
Tapi coba ucapkan kata 'kematian' sesedikit mungkin dan tidak perlu secara dramatis untuk meminimalkan rasa takut anak.
ADVERTISEMENT
Misalnya dengan menyampaikan, “Peristiwanya itu sangat menyakiti Yesus. Saat itu, banyak orang mengira Yesus pembohong dan tidak menyukainya. Yesus pun dihukum untuk sesuatu yang tidak Dia lakukan. Namun Dia tahu Dia harus melalui itu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Tuhan adalah Bapa Kekal kita dan bahwa kita dapat memiliki kehidupan setelah kematian.”