Larissa Chou Harus Transfusi Darah sebelum Operasi Caesar, Apa Penyebabnya?

24 Juni 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu setelah melahirkan secara caesar.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu setelah melahirkan secara caesar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar bahagia datang dari pasangan Larissa Chou dan Ikram Rosadi. Larissa baru saja melahirkan anak kedua berjenis kelamin perempuan pada Sabtu (22/6) dan diberi nama Alesha Alifa Habatillah Rosadi.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya di media sosial, Larissa menceritakan proses persalinannya. Ya, Moms, ternyata di balik momen bahagia persalinan anak keduanya, rupanya Larissa sempat menjalani transfusi darah sebanyak 3 kantung.
Menurutnya, kondisi itu jadi pelajaran penting agar ibu hamil cukup makan dan kebutuhan vitaminnya tercukupi.
"Aku kemarin harus transfusi darah 3 labuh kantong. Pelajaran banget vitamin nggak boleh skip, makan harus banyak. Kalian juga yah yang lagi hamil jangan sepelehin 2 hal itu," tulis Larissa Chou dalam Instagram story @larissachou.

Kata Dokter soal Ibu Hamil Transfusi Darah sebelum Persalinan

Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, mengatakan, transfusi darah diperlukan jika ada risiko persalinan dengan anemia.
ADVERTISEMENT
"Itu sebabnya sebisa mungkin HB dikejar sebelum persalinan. Karena bayi di dalam kandungan makin besar, makan makin banyak. Kalau nggak dijaga zat besinya makin lama pasti makin anjlok. Apa lagi yang dari trimester 1 HB sudah <11," kata dr. Andrew saat dihubungi kumparanMOM, Minggu (23/6).
Menurut dr. Andrew, ibu hamil yang mengalami anemia harus menjalani terapi. Sebab, ibu hamil dengan anemia yang tidak diterapi dapat berisiko pada bayi dalam kandungan. Beberapa risiko di antaranya, seperti:
-Pertumbuhan janin terhambat hingga BBLR
-Lahir prematur
-Bayi berisiko tinggi jadi iron defisiensi anemia
-Kematian janin dalam rahim hingga stillbirth
Ilustrasi ibu hamil minum obat atau vitamin. Foto: Shutterstock
"Selama kehamilan sendiri jika asupan nutrisinya tidak baik maka sangat berisiko seorang ibu hamil menjadi anemia seiring bertambahnya usia kehamilan, terutama trimester ketiga," ujar dr. Andrew.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ibu hamil diimbau untuk mengonsumsi suplemen penambahan darah selama kehamilan terutama sejak usia kehamilan 4 bulan. Selain itu, ibu hamil juga disarankan mengonsumsi asam folat untuk pembentukan sel darah merah. Serta wajib melakukan pemeriksaan HB di trimester pertama dan trimester ketiga.