Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Baik Mana, Bangunkan atau Tunggu Bayi Bangun untuk Menyusui?
30 Juni 2019 11:26 WIB
Diperbarui 8 Agustus 2019 11:19 WIB
ADVERTISEMENT
Nutrisi dan jam tidur sama-sama penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi . Oleh karena itu, setiap ibu harus memastikan si kecil sudah mendapat cukup nutrisi maupun durasi tidur.
ADVERTISEMENT
Bayi umumnya terbangun dari tidur bila merasa lapar. Nah bilamana bayi masih tidur saat waktunya menyusu? Lebih baik dibangunkan atau menunggunya sampai bangun sendiri ya, Moms?
kumparanMOM bertanya kepada dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, terkait hal ini. Menurutnya tergantung usia bayi, Moms. Jika usia bayi di bawah 1 tahun, ia harus dibangunkan.
“Tergantung umurnya. Kalau di atas setahun biarkan saja tidur. Tapi kalau bayinya baru berusia 4 bulan, 6 bulan, di bawah satu tahun, harus dibangunkan supaya kita yakin nutrisinya tercukupi,” jelas dr Soedjatmiko saat ditemui beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Di bawah usia 3 bulan, sebaiknya dibangunkan. Karena kebutuhan kalori pada usia 3 bulan tinggi sekali,” tambah dr Soedjatmiko.
Selain usia, berat badan bayi juga bisa menjadi indikator apakah bayi lebih baik dibiarkan tidur atau dibangunkan untuk menyusu, Moms. Tandanya jika kenaikan berat badan bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan, Anda tidak perlu membangunkannya untuk menyusu tiap 2-3 jam.
Namun jika berat badannya kurang, bayi tetap harus disiplin menyusu untuk mengejar ketertinggalan itu.
“Bisa kita pantau juga berat badannya. Kalau pertambahan berat badannya kurang, harus dibangunkan. Kalau berat badan naiknya bagus, setelah itu enggak perlu tiap 3 jam dibangunkan untuk menyusu. Dia akan bangun sendiri kalau lapar,” tutup dr Soedjatmiko.
ADVERTISEMENT