Lebih Baik Mana, Berhenti atau Tetap Menyusui saat Puting Luka?

31 Agustus 2019 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu menyusui menutupi payudara yang luka  Foto: Shuttersto
zoom-in-whitePerbesar
ibu menyusui menutupi payudara yang luka Foto: Shuttersto
ADVERTISEMENT
Menyusui tidak hanya sekadar memberi ASI, karena dapat memberi berjuta manfaat bagi bayi maupun ibu. Meski begitu, menyusui juga bisa membuat ibu kesakitan dan menderita! Ya Moms, demikianlah yang mungkin dirasakan ibu saat menyusui bayi dengan kondisi puting yang luka. Puting yang luka kadang juga mengeluarkan darah dan pada beberapa kasus, rasa sakitnya bahkan sulit ditahan hingga membuat ibu terpikir untuk berhenti menyusui saja.
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengalami hal ini, tahan dulu, Moms! Puting yang luka, berdarah, tampak retak atau pecah-pecah dan sakit saat menyusui bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Yang paling umum, karena posisi menyusui dan pelekatan yang tidak tepat.
Masalah medis seperti infeksi atau dermatitis pada puting payudara juga bisa menyebabkan puting sakit atau luka. Atau mungkin juga masalah anatomi seperti ikatan lidah pada bayi Anda, atau kerusakan akibat penggunaan pompa payudara yang salah. Ada cukup banyak kemungkinannya.
Yang jelas, saat puting luka bahkan berdarah, lebih baik ibu tidak berhenti menyusui bayi. Anda juga tidak perlu ragu karena darah dari puting ibu yang pecah-pecah itu tidak berbahaya bagi si kecil.
ibu menyusui Foto: Shutterstock
Dan sementara puting belum betul-betul sembuh, cobalah ikuti beberapa tips yang kumparanMOM kutip dari laman resmi Australian Breastfeeding Association berikut ini:
ADVERTISEMENT
Cara tepat menyusui. Foto: Nadia P/ kumparan.
ADVERTISEMENT