Lebih Baik Mana, Madu atau Gula untuk Dikonsumsi Anak?

27 Juli 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan gula-gula. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan gula-gula. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Rasa manis dalam yang ada dalam minuman dan makanan anak, umumnya berasal dari gula. Namun, tidak sedikit orang tua yang berusaha membatasi konsumsi gula untuk anak dan menggantinya dengan pemanis lain. Gula merah atau madu misalnya.
ADVERTISEMENT
Tapi apakah benar, gula merah atau madu lebih sehat dibandingkan gula pasir biasa untuk dikonsumsi anak? Kita cek faktanya yuk, Moms!
Ilustrasi gula Foto: Shutter Stock

Konsumsi Gula pada Anak Perlu Dibatasi

Mengutip Young Parents, faktanya gula pasir biasa dan gula merah mengandung kalori yang sama, Moms! Meski memang, gula merah mengandung lebih banyak mineral tambahan seperti magenisum, kalium, dan zat besi. Karena itu, keduanya tetap perlu dibatasi agar tidak merugikan kesehatan anak.
Professor gizi medik, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc. saat ditemui di sebuah acara beberapa waktu lalu mengatakan, sebaiknya anak yang berumur di bawah 4 tahun, maksimal mengonsumsi gula adalah sebanyak 4 sendok teh saja. Sementara untuk anak berusia 4 hingga 7 tahun maksimal mengonsumsi 18-20 gram gula atau setara 4,5 sendok teh gula.
ADVERTISEMENT
"Untuk anak berumur 7 sampai 10 tahun, maksimal mendapatkan 6 sendok teh atau maksimal 23 gram gula sehari. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, konsumsi gula dibatasi maksimal 10 persen dari asupan kalori total. Misalnya asupan kalori anak sebesar 2 ribu maka konsumsi gulanya adalah 200 kalori atau 50 gram," ujarnya.
Ilustrasi Anak Menjilat Madu Foto: Pixabay

Waspadai Pemberian Madu untuk Anak

Kita juga perlu waspada dengan madu. Memang, madu memiliki sifat antioksidan dan antimikroba dianggap baik untuk tubuh si kecil. Namun sayangnya, madu juga tinggi kalori apalagi bila Anda membeli madu yang telah dicampur gula maupun pemanis buatan lainnya.
Dokter gizi klinik, dr. Jovita Amelia, Sp.GK yang dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu mengatakan, sebaiknya orang tua memilih madu murni tanpa campuran gula untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman anak.
ADVERTISEMENT
“Jangan (pilih madu) yang dicampur dengan gula. Itu yang tidak bagus kalau (ada gula) campuran. Satu sendok teh madu, setara dengan 20 kalori, sedangkan satu sendok makan setara 40 kalori,” ujarnya. Ia pun menyarankan untuk memberikan satu sampai dua sendok teh saja dalam sehari pada anak. Sebab jika berlebihan bisa menimbulkan risiko obesitas pada anak.
Selain itu, pastikan memberikan madu pada anak usia satu tahun ke atas dan jangan memberikan madu untuk bayi ya, Moms. Sebab madu mengandung endospora aktif dari spesies bakteri Clostridium botulisme. Bila bayi terkena botulisme maka bisa mengalami keracunan yang serius. Namun bagi orang dewasa bakteri ini tidak berbahaya karena tubuh sudah membangung sistem kekebalan yang baik.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!