Lebih dari 80% Anak Salah Diberi Obat saat di Rumah, Lho! Bagaimana Mencegahnya?

17 Maret 2023 11:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebih dari 80% Anak Salah Diberi Obat saat di Rumah, Lho! Bagaimana Mencegahnya? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lebih dari 80% Anak Salah Diberi Obat saat di Rumah, Lho! Bagaimana Mencegahnya? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat anak sakit seperti batuk, pilek, atau demam, Anda mungkin cenderung akan memberikan obat terlebih dahulu di rumah. Lalu bila dalam beberapa hari gejalanya tidak mereda, maka baru dibawa ke dokter. Obat-obatan yang beredar di apotek juga aman digunakan selama sesuai cara pakainya.
ADVERTISEMENT
Namun, ada saja kesalahan yang bisa terjadi bila ayah atau ibu memberikan obat kepada si kecil. Dalam laporan berjudul "Preventing Home Medication Administration Errors" yang dikeluarkan American Academy of Pediatrics (AAP) mengungkapkan beberapa kesalahan pengobatan yang paling sering terjadi di rumah. Apa saja?

Kesalahan Pemberian Obat pada Anak di Rumah

Nah Moms, menurut AAP, lebih dari separuh anak di Amerika Serikat bisa minum satu atau lebih obat per minggunya. Namun, perlu dipahami bahwa anak-anak dengan kondisi medis kronis berisiko lebih tinggi mengalami kesalahan pemberian obat.
Mulai dari kebingungan karena obat-obatannya banyak hingga orang yang memberikan berbeda-beda. Selain itu, panduan pemberian obat dengan bahasa asing, --meski untuk kasus di Indonesia, sebagian besar obat-obatan yang beredar sudah menggunakan bahasa Indonesia--, terkadang bisa cukup membingungkan.
Ilustrasi Anak minum obat herbal. Foto: GOLFX/Shutterstock
"Mungkin ada kebingungan ketika seorang anak dijadwalkan minum beberapa obat pada waktu berbeda dalam satu hari. Terlebih jika dia memiliki lebih dari satu pengasuh. Atau orang tua menggunakan satu sendok teh dari dapur untuk obat yang perlu dosis tepat," jelas penulis laporan tersebut, H. Shonna Yin, MD, MS, FAAP,.
ADVERTISEMENT
Penelitian menyebut kebanyakan kesalahan terjadi pada pemberian obat dalam bentuk cair, yakni lebih dari 80 persen. Satu studi menunjukkan hampir setengah dari pengasuh atau orang tua memberikan dosis obat yang menyimpang, lebih banyak 20 persen yang diresepkan setelah anak pulang dari rumah sakit. Kemudian satu dari empat pengasuh memberikan dosis yang menyimpang lebih dari 40 persen.

Lantas, Apa yang Sebaiknya Orang Tua Pahami saat Memberi Obat pada Anak?

Setelah mengetahui risiko kesalahan pemberian obat, maka kini Anda perlu memperhatikan cara aman untuk memberikannya. Yang pertama, jangan ragu tanyakan ke dokter atau apoteker bila masih ada yang belum dipahami.
Ilustrasi obat-obatan untuk anak dan bayi Foto: Shutterstock
"Kami mendorong keluarga untuk mengajukan pertanyaan tentang semua obat yang diminum anak-anak mereka. Termasuk obat bebas maupun suplemen. Sehingga, orang tua dan dokter bisa sama-sama memahami petunjuk dan memastikan obat-obatan bisa diminum bersamaan dengan aman," ujar penulis lainnya, Daniel. R. Neuspiel, MD, MPH, FAAP,.
ADVERTISEMENT
Dan bila Anda merasa ragu dengan dosis obat yang berbeda-beda, seperti dengan satuan ukuran atau pakai sendok teh/sendok makan, maka mintalah satuan yang memudahkan Anda. Seperti, bila Anda lebih nyaman menggunakan satuan mililiter (mL), maka minta dokter untuk meresepkan dengan ukuran tersebut.
"(Cara ini) diharapkan bisa membantu mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan. Serta, memastikan obat diminum dengan cara yang aman dan efektif," tutup Dr. Neuspiel.