Lesi Flu Singapura Mirip Cacar Air, Bagaimana Cara Membedakannya?

30 Oktober 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Kena Cacar Air. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Kena Cacar Air. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Flu Singapura atau yang dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) masih banyak dialami oleh sejumlah anak, akhir-akhir ini. Secara umum, gejala-gejala HFMD sangat mudah dikenali. Namun, gejalanya juga mirip dengan cacar air, Moms.
ADVERTISEMENT
Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI Prof. DR. dr. Edi Hartoyo, SpA(K) menyebut salah satu gejala khas HFMD yang mirip dengan cacar air adalah munculnya vesikel pada kulit anak yang terinfeksi. Namun, perbedaan tersebut sebenarnya tetap bisa diamati. Bagaimana caranya?

Cara Membedakan Lesi Flu Singapura dengan Cacar Air

Menurut dr. Edi, vesikel cacar air akan terlihat lebih mengkilap dibandingkan dengan HFMD atau flu Singapura.
"Begini cara membedakan HFMD dengan cacar air, kalau cacar air vesikelnya khas. Vesikelnya tampak mengkilap ya. Kalau HFMD tidak mengkilap," ujar dr. Edi dalam diskusi media bersama IDAI secara daring, Senin (28/10)..
Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Prof. DR. dr. Edi Hartoyo, SpA(K) dalam diskusi media bersama IDAI, Senin (28/10). Foto: dok. Tangkapan Layar
Selain perbedaan tersebut, ada beberapa perbedaan lain, yaitu lesi cacar air muncul dari bagian dalam tubuh ke bagian luar. Kemudian, lesi (lepuh kecil berisi cairan) pada cacar air muncul hingga menjadi vesikel membutuhkan waktu antara 8-12 jam.
ADVERTISEMENT
"Cacar air lesinya mulai dari item, merah (butuh waktu) sampai jadi vesikel antara 8-12 jam, jadi cepat. Sementara HFMD lebih lama,’’ kata dr. Edi.
Kemudian, anak yang terinfeksi cacar air sangat jarang memiliki lesi di mulut, telapak tangan, dan telapak kaki. Sementara lesi HFMD berada di mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.
"Cacar air jarang mengenai mukosa mulut walaupun bisa tapi jarang. Cacar air juga jarang menyebabkan lesi di telapak tangan dan telapak kaki walaupun bisa tapi jarang," ucap dia.
Ilustrasi Anak Kena Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, Mulut (PTKM). Foto: Shutterstock

Kasus HFMD atau Flu Singapura di Indonesia

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mencatat sekitar ada 6.500 kasus HFMD di Indonesia dalam tiga bulan pertama di tahun 2024. Paling banyak kasus HFMD disebabkan oleh enterovirus 71 (EV 71). Selama tiga bulan pertama kasus HFMD di Indonesia, sebanyak 78 persen kasus disebabkan oleh virus EV 71.
ADVERTISEMENT
Beberapa gejala HFMD yang dapat dikenali, yaitu:
-Demam
-Sariawan di mulut
-Muncul bintik-bintik ruam di tangan atau kaki
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung antara 7-10 hari, dan umumnya bersifat ringan. Meski begitu, munculnya lesi di daerah mulut dapat menyebabkan anak sulit makan dan minum sehingga anak bisa mengalami dehidrasi. Jadi, pastikan anak tetap mendapat asupan dan hidrasi yang cukup ya, Moms.