Maag pada Ibu Hamil, Apa Dampaknya pada Bayi di Dalam Kandungan?

4 Oktober 2021 8:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maag pada Ibu Hamil, Bisakah Menurun ke Bayi di Dalam Kandungan? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Maag pada Ibu Hamil, Bisakah Menurun ke Bayi di Dalam Kandungan? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak ada yang ingin jatuh sakit, terutama saat hamil. Karena itu, ibu hamil tentu akan berusaha menjaga kesehatan dirinya maupun kesehatan bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kondisi kesehatan ibu sebelum hamil juga bisa jadi tantangan tersendiri. Mereka yang punya riwayat penyakit maag atau dispepsia misalnya. Kondisi ini dapat memperberat masa kehamilan.
"Kondisi sakit maag dapat memperberat morning sickness dalam masa kehamilan. Perubahan hormonal juga bisa menyebabkan ibu hamil rentan terhadap sakit maag," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andry, SpOG kepada kumparanMOM, Jumat (24/9).

Kata Dokter soal Maag pada Ibu Hamil dan Dampaknya pada Bayi di dalam Kandungan

Maag pada Ibu Hamil, Bisakah Menurun ke Bayi di Dalam Kandungan? Foto: Shutter Stock
Menurut dr. Andry, kondisi sakit maag pada umumnya bersifat multifaktorial. Artinya, kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya: faktor lingkungan, gaya hidup --entah dari asupan makanan dan minuman, pola istirahat, stres, dan aktivitas fisik, serta faktor genetik.
ADVERTISEMENT
"Dibutuhkan interaksi antar faktor-faktor tersebut sehingga terjadi manifestasi sakit maag," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Puri Indah dan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan ini.
Menurutnya, sakit maag bukan penyakit keturunan. Tapi, masih kata dr. Andry, beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa adanya faktor genetik yang cukup berperan dalam menyebabkan masalah struktural pada pencernaan. Sehingga terjadi refluks dari asam lambung atau sakit maag.
Artinya bila ibu hamil alami maag --meski belum pasti dan banyak faktor lain yang jadi penentu, bisa saja bayi di dalam kandungan terdampak atau akan memiliki penyakit ini juga, Moms.
Untuk itu, lebih baik terus berusaha menghindari penyakit ini. Selama masa kehamilan, dr. Andry menyarankan agar ibu hamil dapat menerapkan pola hidup sehat dengan menghindari berbagai makanan pedas, tinggi lemak, hindari pula minuman yang mengandung alkohol dan kafein, pastikan jadwal makan yang teratur dengan penyesuaian porsi makan yang diperlukan (small frequent feeding atau makan sedikit-sedikit namun sering), serta istirahat yang cukup.
ADVERTISEMENT