Macam-macam Penyakit Autoimun yang Bisa Dialami Anak

6 Mei 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak dengan autoimun. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dengan autoimun. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami anak adalah penyakit autoimun. Ya Moms, penyakit autoimun disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh yang normal, kemudian menyebabkan kerusakan organ tubuh dari ujung kepala hingga kaki.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Boston Children’s Hospital, penyakit autoimun pada anak sebenarnya jarang terjadi. Sehingga, bila kondisi ini terjadi, itu merupakan tantangan sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Ilustrasi anak dengan autoimun. Foto: Shutter Stock
Penyebab autoimun pada anak berbeda-beda. Mulai dari jenis kelamin, usia, genetika, ras, dan kondisi medis lainnya. Meski belum ada cara untuk mencegah terjadinya penyakit langka ini, tetapi menerapkan pola hidup sehat adalah salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hingga kini, ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun dengan gejala berbeda-beda. Namun, ada beberapa gejala umum autoimun yang mungkin anak alami seperti ruam kulit, rambut rontok, kesemutan, demam sampai kejang, dan kelelahan.

Macam-macam Penyakit Autoimun pada Anak

Penyakit Addison
Penyakit addison merupakan salah satu jenis autoimun yang dapat menyerang anak. Penyakit ini menyerang kelenjar adrenal anak sehingga tidak dapat menghasilkan hormon kortisol. Gejala yang dapat anak alami ditandai dengan kelelahan, nafsu makan menurun, mudah haus, dan demam.
Ilustrasi anak demam karena penyakit autoimun addison. Foto: Shutter Stock
Hepatitis Autoimun
ADVERTISEMENT
Penyakit hepatitis autoimun dapat memengaruhi organ hati anak-anak. Gejala khas yang dialami anak adalah mata dan kulit terlihat kuning.
Penyakit Crohn
Autoimun satu ini dapat menyerang saluran pencernaan anak. Biasanya, anak yang mengalami penyakit crohn akan mengalami nyeri perut, diare, serta kembung.
Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis atau sklerosis ganda merupakan jenis autoimun yang dapat menyerang sistem saraf pusat anak. Gejalanya bervariasi seperti kaku otot, tremor, seperti sulit berjalan, penglihatan kabur, dan gangguan sensorik.
Salah satu gejala penyakit autoimun multiple sclerosis. Foto: Shutterstock
Diabetes Mellitus tipe 1
Selain orang dewasa, penyakit diabetes mellitus tipe 1 juga dialami oleh anak-anak. Penyakit autoimun ini menyebabkan kerusakan sel pankreas yang ditandai dengan sering buang air kecil, mudah haus, berat badan menurun, dan penglihatan kabur.
ADVERTISEMENT
Kolitis Ulserativa
Penyakit autoimun kolitis ulserativa adalah kondisi peradangan yang terjadi pada usus. Gejala yang dialami berupa diare berdarah, kram perut, dan anemia.
Ilustrasi anak dengan autoimun kolitis ulserativa. Foto: Shutterstock
Dermatomiositis
Salah satu jenis penyakit autoimun yang sering dialami anak-anak adalah dermatomiositis, di mana sistem kekebalan tubuh anak menyerang pembuluh darah di seluruh tubuh sehingga menyebabkan peradangan otot. Biasanya, penyakit autoimun ini ditandai dengan munculnya ruam di sekitar mata, jari, lutut, dan siku.
Juvenile Idiopatik Arthritis
Juvenile Idiopatik Arthritis adalah istilah umum untuk beberapa tipe radang sendiri yang dialami anak seperti lupus, septic arthritis atau infeksi sendi, dan arthritis enterohepatik atau radang sendi yang disebabkan oleh peradangan usus. Tanda anak mengalami radang sendiri ini meliputi pincang di pagi hari, pembengkakan kelenjar getah bening, demam tinggi, dan ruam kulit
ADVERTISEMENT
Scleroderma
Scleroderma adalah kondisi autoimun kronis yang memengaruhi jaringan kulit, sendi, dan beberapa organ tubuh. Gejala yang dialami bisa berupa pembengkakan jari, nyeri sendi, perubahan warna kulit menjadi gelap atau terang, dan sesak nafas.