Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Meski sudah memasuki Bulan Maret, sejumlah daerah di Indonesia masih kerap dilanda hujan, meski tak jarang tiba-tiba cuaca berubah jadi sangat terik. Kondisi ini memicu sejumlah penyakit jika imun tubuh kita sedang tidak baik, Moms. Salah satu yang kerap muncul ada batuk dan pilek.
ADVERTISEMENT
Mengutip Kiwi Magazine, batuk dan pilek kerap terjadi di musim hujan dan musim pancaroba karena saat kelembapan turun, virus penyebab flu bisa menyebar dengan lebih mudah. Selain itu, saluran hidung menjadi lebih kering selama musim hujan sehingga memungkinkan virus menempel dan membuat orang lebih mudah sakit.
Nah salah satu yang kerap jadi andalan orang tua saat mengatasi anak batuk dan pilek adalah madu . Apalagi dalam beberapa waktu terakhir banyak obat cair atau sirop khususnya untuk anak yang ditarik dari peredaran sebagai buntut kasus gagal ginjal akut pada anak. Obat sirop tersebut diduga mengandung etilen dan dietilen glikol yang tidak aman dikonsumsi.
Namun benarkah madu efektif untuk mengobati batuk dan pilek?
ADVERTISEMENT
Jawabannya bisa, Moms, selama yang dialami adalah batuk dan pilek biasa. Menurut jurnal ilmiah yang dirilis di BMJ Evidence Based Medicine, sebagai salah satu obat herbal kuno, madu bisa sangat menenangkan dan bahkan dapat mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan atas. Sebab madu memiliki sifat antimikroba, yang menurut para peneliti, sangat aman untuk mengatasi gejala flu biasa.
Keunggulan Madu untuk Flu dan Batuk
Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, namun penelitian yang dilakukan pada 139 anak tersebut menemukan bahwa madu bekerja lebih baik dalam menekan batuk pada malam hari. Selain itu madu juga lebih meningkatkan kualitas tidur daripada obat batuk populer. Sebab madu membentuk lapisan yang menenangkan di tenggorokan, mengurangi peradangan dan iritasi.
ADVERTISEMENT
Peneliti mendorong dokter untuk merekomendasikan madu kepada pasien daripada meresepkan antibiotik, yang dapat menyebabkan efek samping dan juga menyebabkan resistensi antibiotik jika digunakan terlalu banyak.
Madu bukanlah obat untuk flu biasa, tetapi dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan, Moms. Selain mudah ditemukan dan tidak mahal, obat ini tidak menimbulkan risiko interaksi obat, yang dapat menjadi perhatian beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas.
Jika Anda flu, batuk, atau sakit tenggorokan, coba gunakan madu, namun jangan lupa perhatikan gula dan kalori tambahannya, ya! Mulailah dengan 1–2 sendok teh baik dikonsumsi langsung atau sebagai campuran. Misalnya dituang dalam segelas air hangat, dicampur dengan teh, atau dioleskan di atas roti. Selain itu, pastikan untuk terhidrasi dan banyak istirahat.
ADVERTISEMENT
Madu Tak Bisa Dikonsumsi Bayi
Namun ingat Moms, madu tidak aman untuk anak di bawah 1 tahun. Sebab madu bisa mengandung clostridium botulinum, bakteri yang ditemukan di tanah. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, belum mampu merespons bakteri tersebut. Selain itu, paparannya juga dapat menyebabkan bakteri tumbuh dan menghasilkan racun di saluran usus. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot dan masalah pernapasan, dan membutuhkan perhatian medis segera.