news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Manfaat Bermain Congklak untuk Perkembangan Anak

4 Januari 2019 15:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bermain congklak.  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bermain congklak. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bermain permainan tradisional tampaknya seru juga dilakukan di rumah bersama anak. Misalnya saja bermain congklak. Anda dan anak bisa menghabiskan waktu bersama sambil memperoleh banyak manfaat dari permainan ini.
ADVERTISEMENT
Congklak adalah permainan tradisional khas Indonesia yang punya beragam sebutan di tiap daerah. Contohnya, di Sulawesi permainan ini akrab disebut Mokaotan, Aggalacang, dan Nograta.
Cara bermain congklak cukup mudah, Moms. Dibutuhkan 2 orang pemain, papan congklak, dan 98 buah biji congklak untuk memainkannya. Papan congklak terbuat dari kayu atau plastik, sedangkan biji congklak biasanya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian tumbuhan, atau batu-batuan.
Terdapat 16 buah lubang yang terdiri dari 14 buah lubang kecil berhadapan dan dua buah lubang besar untuk menampung biji yang didapat selama permainan berlangsung.
Awalnya, tiap lubang kecil diisi masing-masing 7 buah biji congklak. Di ronde pertama, dua orang pemain jalan secara beriringan, memindahkan tiap biji congklak yang ada di satu lubang ke lubang lain dan juga ke lubang besar sebagai rumahnya. Ia akan kalah bila biji terakhir di tangannya masuk ke dalam lubang kecil yang kosong.
ADVERTISEMENT
Jika di ronde pertama ada yang mati, pemain yang kalah harus menunggu giliran sampai pemain yang satu mati. Permainan terus berlangsung sampai biji-biji congklak di lubang yang kecil habis berpindah ke lubang besar. Pemain yang mendapatkan jumlah biji congklak terbanyak di 'rumah'nya itulah yang menjadi pemenang.
Meski sudah jarang dimainkan, permainan tradisional ini rupanya punya banyak manfaat untuk anak. Apa saja?
Melatih Saraf Motorik Anak
Sejumlah siswa bermain congklak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa bermain congklak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Saat anak memindahkan biji congklak, anak perlu menggerakkan tangannya untuk mengambil dan memasukkan biji-biji ke lubang congklak. Hal itu dapat menstimulasi saraf motorik halus si kecil. Hal itu dikarenankan bermain congklak, berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan si anak.
ADVERTISEMENT
Belajar Berhitung
Untuk pemula, para pemain congklak diperbolehkan menghitung tiap biji congklak yang ada di lubang kecil sebelum jalan. Hal itu kemudian dapat merangsang anak untuk belajar menghitung sambil bermain.
Belajar Memahami Aturan
Dalam bermain congklak, ada aturan yang harus dipatuhi para pemain, yaitu tidak boleh memasuki biji congklak ke lubang besar atau rumah milik kawan. Dengan bermain congklak, secara tidak langsung anak belajar memahami aturan yang berlaku.
Belajar Jujur
Sejumlah siswa bermain congklak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa bermain congklak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Biji congklak yang dimasukkan ke tiap lubang harus satu per satu, tidak boleh memasukkan lebih dari satu biji per lubangnya. Dengan bermain ini, anak akan belajar jujur untuk meletakkan satu biji ke dalam tempatnya dan jujur bila ia ternyata sudah mati dan harus menunggu giliran main selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Belajar Sabar
Di ronde pertama, para pemain memang jalan secara beriringan. Namun, di ronde selanjutnya, para pemain jalan secara bergantian sampai salah satu pemain ada yang mati. Hal itu kemudian yang membuat anak belajar sabar dan menunggu giliran jalan.
Selain seru, bermain congklak juga banyak manfaatnya kan, Moms? Yuk, jika ada waktu luang, main bersama anak di rumah. Meski sudah jarang dimainkan, masih ada kok penjual yang menjual satu set permainan ini.
Penulis: Nanda Saputri