Manfaat dan Risiko Konsumsi Garam Bagi Ibu Hamil, Apa Saja?

29 Januari 2025 12:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil Alami Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi. Foto: all_about_people/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Alami Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi. Foto: all_about_people/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu hamil biasanya tidak dilarang mengonsumsi makanan apa pun selama kehamilan, namun sebaiknya dibatasi jumlahnya agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Bagi Anda yang juga suka makan makanan gurih dan asin, sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi garam agar tidak berbahaya bagi kesehatan ibu maupun janinnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ibu hamil perlu membatasi konsumsi natrium atau garam dapur dalam makanan sehari-hari. Sebab, salah satu dampak kesehatan yang bisa terjadi adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Mengapa bisa berbahaya?

Manfaat dan Risiko Konsumsi Garam Bagi Ibu Hamil

Kondisi hipertensi dapat membuat pembuluh darah di uterus mengecil, dan dampak menghambat pemberian oksigen dan nutrisi ke janin. Selain itu, ibu juga rentan mengalami preeklamsia yang bisa berakibat fatal bagi ibu hamil maupun bayi di dalam kandungan.
Meski begitu, garam tetap dibutuhkan oleh ibu hamil, Moms. Misalnya, mencegah keguguran hingga mencegah perkembangan bayi dengan tidak sempurna. Bahkan, konsumsi garam yang cukup pun dapat menghindari ibu terkena preeklamsia, lho!
Ilustrasi garam Foto: Shutter Stock
"Ibu hamil harus cukup makan garam supaya terhindar dari preeklamsia. Sebab, preeklamsia disebabkan oleh kelainan pembentukan dan pertumbuhan ari-ari yang mengakibatkan adanya kondisi iskemia uteroplasenta. Jadi, [preeklamsia] bukan karena konsumsi garam," ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Andrew, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri tidak merekomendasikan pembatasan natrium selama kehamilan untuk mencegah preeklamsia. Namun, Anda juga perlu tahu batas harian konsumsi garam, yaitu satu sendok teh per hari agar manfaatnya terasa dengan baik.
Bagi Anda yang memang punya riwayat tekanan darah tinggi, yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh adalah kadar natrium yang menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya penipisan cadangan natrium di plasenta bersamaan dengan penurunan kadar aldosteron dan perubahan fisiologis alami kehamilan, yaitu pada homeostatis air dan natrium.
"Terkecuali jika adanya riwayat hipertensi sebelumnya, pada penelitian terkini, kurang makan garam malah dapat meningkatkan risiko perburukan preeklamsia," tutur dr. Andrew.
Ingat Moms, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Jadi, konsumsilah garam secukupnya agar ibu dan bayi di dalam kandungan tidak mengalami komplikasi kehamilan.
ADVERTISEMENT