Masalah Kulit yang Biasanya Dialami Bayi Prematur

30 Desember 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi lahir prematur. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi lahir prematur. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Bayi yang lahir lebih awal dari 37 minggu dianggap sebagai bayi prematur karena belum cukup bulan. Biasanya, bayi prematur memiliki beragam masalah, mulai dari berat badan lahir rendah, masalah pernapasan, hingga masalah kulit.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bayi prematur juga bisa mengalami masalah kulit, karena kulit adalah organ yang membutuhkan perkembangan ekstra. Maka, lahir terlalu dini dapat meningkatkan risiko pada permasalahan kulit.
Lalu, masalah kulit apa saja yang biasanya dialami oleh bayi prematur? Berikut penjelasannya.

Masalah kulit bayi prematur

Kulit Sangat Merah Bayi Prematur. Foto: Dok. Shutterstock
Anda mungkin memperhatikan jika bayi prematur kulitnya sangat merah. Ini adalah ciri umum bayi prematur terutama yang lahir sebelum 34 minggu. Kulitnya tampak merah karena belum bisa berkembang sepenuhnya dan juga sangat sensitif.
Mengutip Healthline, kulit yang sangat merah pada bayi prematur adalah normal. Hal tersebut tidak akan dianggap sebagai masalah kecuali kulit bayi Anda masih kemerahan setelah mencapai cukup bulan atau jika ada luka dan ruam yang menyertai kemerahan.
Ilustrasi penyakit kuning bayi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
The Bump melansir, penyakit kuning adalah kondisi medis yang menyebabkan kulit bayi dan bagian putih matanya tampak kuning. Juga dikenal sebagai hiperbilirubinemia, ini disebabkan oleh kelebihan bilirubin, zat kekuningan yang dilepaskan ke aliran darah saat tubuh memecah sel darah merah.
Diperkirakan ada 60 persen bayi baru lahir mengalami penyakit kuning dalam beberapa hari pertama kehidupannya. Penyakit ini bahkan lebih tinggi pada bayi prematur karena hati mereka belum berkembang sempurna.
Penyakit kuning dipastikan dengan tes darah. Perawatannya tergantung pada tingkat keparahan, dokter mungkin akan membiarkan kondisi hilang dengan sendirinya atau merekomendasikan fototerapi. Fototerapi melibatkan penggunaan cahaya untuk menghilangkan bilirubin dalam darah.
Ruam Kulit Foto: Freepik
Akibat kulitnya yang sangat sensitif, bayi prematur mungkin lebih rentan mengalami ruam, terutama ruam popok. Ruam bisa semakin bertambah banyak jika kulit bayi bersentuhan dengan iritan, seperti pakaian yang terbuat dari serat sintetis.
ADVERTISEMENT
Ruam yang terus-menerus mungkin disebabkan oleh eksim atau dermatitis atopik. Eksim adalah kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan atau pembengkakan, kemerahan, dan rasa gatal yang ekstrem. Pada bayi, ruam ini cenderung paling banyak muncul di pipi, dagu, leher, pergelangan tangan, dan lutut.
Eksim yang bukan karena alergi dapat diredakan dengan krim dan salep. Anda juga harus lebih berhati-hati saat memandikan bayi dengan air hangat, dan hanya menggunakan pakaian dan seprai berbahan katun.
Luka di Kulit Foto: Shutterstock
Selain ruam, Anda mungkin juga melihat luka di kulit bayi prematur. Luka akan semakin parah jika kulit mereka digaruk atau terkena gesekan. Terlepas dari penyebab pastinya, penting untuk memantau luka dan memperhatikan tanda-tanda infeksi.
ADVERTISEMENT
Bayi prematur lebih rentan terkena infeksi karena sistem kekebalannya lebih lemah. Tanda-tanda infeksi kulit bisa seperti adanya benjolan, luka terbuka yang berwarna merah cerah, luka yang tampak seperti menyebar atau menjadi lebih besar, dan nanah atau cairan.
Sehingga sangat penting untuk segera menangani infeksi sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Bayi prematur juga lebih rentan mengalami sepsis, yakni komplikasi infeksi yang mengancam jiwa, di mana bakteri menyebar melalui aliran darah, dan kemudian ke organ vital. Kita perlu segera membawa si kecil dokter jika mengalami infeksi kulit.
Gatal dan Iritasi bayi prematur Foto: Freepik
Beberapa bayi prematur juga mungkin memiliki kulit yang gatal dan teriritasi. Ini akan hilang saat bayi Anda tumbuh dan berkembang hingga usianya cukup bulan. Sementara itu, untuk menjaga kulitnya, Anda bisa memandikan si kecil dengan air hangat dan sabun bebas parfum.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Anda juga bisa mengoleskan salep yang menenangkan ruam, mencuci pakaiannya terpisah dari anggota keluarga lain, menggunakan deterjen lembut, tidak menggunakan pelembut kain pada pakaian bayi, dan mengoleskan krim bebas pewangi sesering mungkin untuk melindungi kulit mereka jika kering.
Kulit bayi prematur juga mungkin sangat sensitif di tempat-tempat bekas perban, infus, dan tes darah. Berhati-hati lah saat mencuci dan melembabkan area ini untuk mencegah iritasi dan luka yang lebih parah.