Melahirkan Bayi Kembar, Bisakah IMD Tetap Dilakukan?

9 Maret 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan anak kembar. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan anak kembar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bila sebentar lagi Anda melahirkan bayi kembar, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah Inisiasi Menyusu Dini atau IMD tetap bisa dilakukan. Mengingat, akan ada dua orang anak yang keluar di waktu bersamaan.
ADVERTISEMENT
Moms, sebelumnya Anda harus tahu bahwa IMD memang penting dilakukan, sebab menjadi salah satu kunci keberhasilan menyusui. IMD sendiri merupakan proses di mana bayi yang baru lahir diletakkan di atas perut ibu, sehingga bayi mendapat kesempatan bergerak secara alami dituntun oleh nalurinya sendiri untuk mencari puting susu ibu lalu kemudian menyusu.
Nah Moms, bila Anda kini sedang hamil bayi kembar, tak perlu cemas, sebab IMD tetap bisa dilakukan pada kedua bayi. Meski begitu, mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mungkin prosesnya akan lebih membutuhkan kesabaran.
Lantas, bagaimana caranya?
Ilustrasi IMD bayi kembar. Foto: Shutter Stock
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Yassin Yanuar Mohammad Sp.OG-KFER, IMD pada bayi kembar bisa dilakukan secara bersamaan atau bisa juga dilakukan secara bergantian.
ADVERTISEMENT
"IMD anak kembar teknisnya bisa langsung secara bersamaan, boleh satu-satu atau keduanya," ujar dr. Yassin Yanuar Mohammad Sp.OG-KFER saat dihubungi kumparanMOM, Kamis (5/3).
Untuk melakukan IMD, bayi tidak perlu dimandikan terlebih dulu. Cukup keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua tangannya agar bau air ketuban tetap melekat.
“Setiap bayi yang lahir ditolong dulu, dievaluasi, dikeringkan, dihangatkan, dievaluasi kondisinya. Kalau bugar dan sehat, baru IMD,” ujar dokter yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini.
Ilustrasi bayi kembar dalam kandungan Foto: Shutterstock
Ya Moms, proses IMD harus dilakukan sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan. Itu artinya, ada beberapa kondisi yang membuat IMD belum atau tidak mungkin dilakukan.
Lalu, apa saja syarat dilakukannya IMD?
ADVERTISEMENT
Yang pertama adalah kondisi ibu dan bayi harus dalam keadaan sehat. Penilaian kesehatan bayi baru lahir dilakukan oleh dokter anak. Secara umum, penilaian bayi baru lahir menggunakan APGAR Score yang menentukan apakah bayi baru lahir siap untuk menghadapi dunia baru tanpa bantuan ataupun intervensi medis.
Penilaian Apgar Score dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir. Ada lima hal yang dinilai dalam APGAR Score yaitu kekuatan otot, detak jantung refleks rangsangan, penampilan atau warna tubuh, dan pernapasan. Bila didapat nilai atau score antara 7-10, bayi baru lahir dinyatakan dalam kondisi baik.
Ilustrasi IMD Foto: Instagram/@dominiquediyose
Syarat penting lainnya yang juga dipertimbangkan untuk melaksanakan IMD adalah apakah bayi lahir cukup bulan (tidak kurang dari 37 minggu usia kehamilan) atau tidak. Hal ini dikarenakan pada beberapa kondisi bayi lahir yang kurang bulan atau prematur tidak mungkin melaksanakan IMD, dan harus mendapatkan bantuan medis.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kondisi kesehatan ibu usai melahirkan dapat dinilai atau dipantau oleh dokter dari kesadaran, mobilitas, banyaknya perdarahan selama persalinan, suhu badan, detak jantung, pernapasan, tekanan darah, frekuensi buang air kecil, penggunaan obat-obatan, dan pemberian cairan infus.
Jadi, yang perlu Anda garis bawahi adalah, IMD memang sangat baik dan bermanfaat untuk ibu dan bayi. Namun, bila ibu atau bayi kembar tidak dalam kondisi sehat, jangan pernah sekali-kali untuk memaksakan melaksanakan IMD, Moms.