news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melahirkan di Tengah Pandemi Corona, Amankah Bawa Bayi Pulang ke Rumah?

18 April 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lab Rumah Sakit. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lab Rumah Sakit. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Akibat wabah virus corona, regulasi di hampir semua rumah sakit telah diketatkan. Mulai dari wajib menggunakan masker, menerapkan physical distancing, membatasi kuota pasien yang hendak kontrol atau imunisasi, hingga ibu hamil yang hendak melahirkan hanya boleh didampingi oleh satu orang --itu pun berlaku saat sudah berada di rawat inap.
ADVERTISEMENT
Sejumlah upaya tersebut 'terpaksa' dilakukan sebagai salah satu cara memutus rantai penyebaran COVID-19. Lalu bicara soal melahirkan, memang hal ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, terutama bagi orang tua baru.
Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, setelah melahirkan sang buah hati di rumah sakit, amankah membawa bayi pulang ke rumah di tengah situasi seperti ini?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Gita Pratama, SpOG mengatakan, tempat yang paling aman untuk bayi setelah dilahirkan justru di rumah, Moms. Setelah ibu melahirkan baik secara pervaginam (jalur normal) maupun operasi caesar, memang sebaiknya bayi segera dibawa pulang.
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
Protokol untuk keluar setelah melahirkan biasanya adalah 48 jam (setelah operasi caesar) dan 24 jam (setelah melahirkan secara normal atau pervaginam). Tetapi, dalam keadaan pandemi ini, umumnya rumah sakit akan berusaha membuat Anda dan sang buah hati untuk pulang lebih cepat jika memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Kenapa bisa begitu?
Ilustrasi persalinan. Foto: Shutter Stock
"Hampir semua rumah sakit mempunyai kemungkinan merawat pasien yang terinfeksi virus COVID-19, baik yang bergejala maupun tidak bergejala," kata dr. Gita saat dihubungi kumparanMOM belum lama ini.
Namun, dokter yang juga praktik di RS Pondok Indah Jakarta Selatan dan Klinik Yasmin RSCM Jakarta ini menyarankan, setelah sesampainya di rumah, sebaiknya bayi tidak bertemu dengan orang lain selain keluarga inti yang memang ada di rumah. Anggota keluarga inti yang dimaksud adalah ayah, ibu, kakak atau adik, dan pengasuh bayi yang tinggal di rumah.
Dengan kata lain, orang tua Anda alias kakek-nenek, om-tante, dan kerabat yang tidak tinggal serumah dengan sang bayi, disarankan untuk tidak bertemu terlebih dulu dengan bayi untuk sementara waktu.
ibu dan bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa virus corona dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali bayi. Apalagi bayi baru lahir masih harus beradaptasi dengan lingkungan dan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, Moms.
ADVERTISEMENT
Terkait kakek dan nenek yang ingin bertemu dengan cucunya yang baru lahir, sebaiknya Anda dapat menyampaikan hal tersebut secara sopan dan lembut. Supaya kakek dan nenek si kecil dapat memahami kondisi yang tengah terjadi pada saat ini.
"Sebaiknya tidak dijenguk oleh anggota keluarga lainnya. Kalau ada keluarga inti yang sedang sakit, maka orang tersebut pun harus diisolasi mandiri, memakai masker, dan tidak kontak dengan anggota keluarga lainnya, serta memisahkan alat makan, toilet/kamar mandi," tutupnya.
----------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!