Melahirkan Normal, Begini Tahapan Persalinan yang Akan Ibu Lalui

9 Agustus 2021 9:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu hamil menjelang bersalin Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu hamil menjelang bersalin Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bisa melahirkan normal, jadi harapan banyak ibu hamil. Apakah Anda termasuk juga, Moms?
ADVERTISEMENT
Bila ya, sebelum waktu bersalin tiba, coba pahami tahapan dan proses persalinan yang akan dilalui. Sebab meski proses persalinan setiap ibu bisa saja berbeda-beda, mengetahui gambaran umum persalinan dapat membantu ibu mempersiapkan diri dan menjadi lebih tenang.
Jadi yuk, simak rangkuman kumparanMOM berikut ini:

Tahap Pertama Persalinan Normal

ilustrasi wanita bersalin Foto: Shutterstock
Tahap pertama dalam proses persalinan diawali dengan mulai menipisnya otot-otot leher rahim akibat perubahan hormon. Pada tahap ini, kontraksi yang menetap dan makin meningkat intensitasnya akan menipiskan otot-otot leher rahim.
Dengan intensitas kontraksi yang semakin cepat dan kuat, otot-otot leher rahim kain tipis, sehingga melebarkan jalan lahir.
Bila leher rahim sudah memasuki bukaan 7, akan timbul rasa panas dan sakit, karena dorongan bayi yang semakin kuat.
ADVERTISEMENT
Lalu saat memasuki bukaan 10, leher rahim akan mati rasa yang menunjukkan sudah membuka penuh.

Tahap Kedua Persalinan Normal

Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutterstock
Tahap kedua adalah tahap di mana bayi siap dilahirkan. Kepala bayi akan bergerak ke 'pintu' vagina, serta menekan dasar rongga panggul.
Dengan serangkaian kontraksi, yang dibantu dengan gerakan mengejan ibu, kepala bayi akan terus bergerak menuju jalan lahir. Kemudian kepala bayi akan maju sedikit demi sedikit pada setiap kontraksi.
Masa ini merupakan masa yang paling melelahkan bagi Ibu, terlebih bila ini merupakan kali pertama melahirkan. Sebab, kepala bayi terasa sulit melewati rongga panggul.
Saat kepala bayi sudah lebih menonjol pada vagina, ibu harus mengatur napas sesuai dengan kontraksi yang terjadi. Biasanya dokter atau bidan akan memimpin kapan Anda harus menarik napas dan mengejan dengan kuat.
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami Moms, walaupun vagina sifatnya lentur saat memberi jalan bagi kepala bayi, biasanya dokter atau bidan akan melakukan episiotomi untuk memudahkan kepala bayi keluar.
Saat kepala bayi berhasil meregangkan vagina beserta jaringan di sekitarnya, kontraksi berikutnya akan mendorong bayi lebih jauh lagi, sehingga kepalanya berhasil keluar.
Lalu kepala bayi akan berputar ke satu sisi yang segaris dengan bahunya, sehingga akan memudahkan keluarnya bahu serta bagian tubuh lainnya.
Setelah itu, bagian lain tubuh bayi akan keluar dengan mudah. Hanya dengan dua kontraksi. Lalu, proses persalinan ini dilanjutkan dengan keluarnya plasenta atau ari-ari.

Tahap Ketiga Persalinan Normal

Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Bayi telah lahir dan plasenta sudah keluar. Pada tahap ketiga, perut Ibu akan ditekan untuk mengetahui apakah plasenta sudah benar-benar terlepas dari dinding rahim. Lalu secara perlahan-lahan tali pusat akan ditarik, sehingga plasenta lebih mudah keluar.
ADVERTISEMENT
Agar plasenta segera keluar, ibu akan perlu mengejan sekali lagi. Tahap ketiga proses melahirkan ini rata-rata memakan waktu sekitar 6-15 menit.
Setelah bayi lahir dan ibu melalui ketiga tahapan ini, bidan atau dokter masih harus melakukan observasi atau pengawasan terhadap ibu selama 2 x 60 menit.
Apa saja yang diawasi? Tanda-tanda vital, kontraksi, perdarahan, hingga kemampuan berkemih. Beberapa bantuan ekstra dari dokter pada kala ini dapat berupa tindakan merangsang kontraksi rahim untuk mencegah perdarahan.
Selain itu, dokter juga mungkin saja melakukan penjahitan untuk merapikan kembali sobekan pada area vagina.