Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Beberapa wanita mungkin saja mengalami masalah di area kewanitaan usai melahirkan, seperti keputihan atau keluar lendir. Ya Moms, salah satu solusi yang terlintas di benak Anda, mungkin saja melakukan ratus vagina.
ADVERTISEMENT
Tapi, tunggu dulu, Moms. Sebelum melakukan ratus vagina setelah melahirkan, Anda sebaiknya mengetahui beberapa hal ini.
Ratus vagina adalah perawatan organ intim wanita yang berfungsi merawat kebersihan dan kesehatan dari gangguan jamur, gatal-gatal, bau tidak sedap, serta mencegah infeksi miss V, serta menjadikannya bersih dan wangi rempah. Saat melakukan perawatan ini, biasanya Anda akan diminta duduk atau jongkok di kursi khusus, lalu terapis akan membakar ratus (rempah) di bawah kursi tersebut. Asap dari pembakaran ratus tersebutlah yang dimanfaatkan untuk merawat organ intim kewanitaan.
Namun secara medis, apakah ratus benar-benar bermanfaat untuk mengatasi masalah kewanitaan ibu setelah melahirkan?
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Dinda Derdameisya, SpOG, ratus vagina boleh saja dilakukan usai melahirkan, tapi harus tahu batasannya. Maksudnya, bila Anda sudah merasakan tidak nyaman saat menjalani ratus, sebaiknya Anda tidak meneruskannya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Aman sih, tapi harus tahu risikonya, kalau kita tahu risiko, kita menghindari sesuatu dan lebih aware, kalau misalnya kita sudah merasakan nggak enak saat diratus jadikan kita beloknya bisa lebih cepat, kalau merasakan nggak nyaman karena panas dari asep itu ya kita udahan, jangan dilanjutkan," ujar Dinda Derdameisya, Sp0G, saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dr. Dinda menyarankan bila vagina Anda sensitif, sebaiknya tidak melakukan ratus, karena dikhawatirkan bisa membahayakan vagina Anda. "Misalnya, vaginanya enggak sensitif itu si nggak masalah, tapi kalau sensitif komplikasi dan luka ya itu jangan ratus ya, karena itu kan dipanasin pakai arang, takutnya bonyok," jelas dokter yang praktik di RS Brawijaya.
Nah Moms, meski ratus boleh saja dilakukan, namun menurut dr Dinda, dari sisi medis belum ada bukti yang mengatakan, bahwa hal ini berdampak baik atau buruk untuk mengobati masalah di area kewanitaan usai melahirkan.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, jika Anda tertarik melakukan ratus vagina untuk mengatasi masalah di area kewanitaan usai melahirkan, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini penting untuk menghindari risiko berbahaya yang mungkin saja terjadi akibat ratus vagina.