Melihat Proses Pengolahan Susu Sapi Segar Jadi Susu UHT

24 November 2018 11:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan sapi perah PT Greenfields (Foto: Dok.PT Greenfields Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan sapi perah PT Greenfields (Foto: Dok.PT Greenfields Indonesia)
ADVERTISEMENT
Susu telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ya, susu punya banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya adalah sumber kalsium yang baik untuk tulang.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis susu yang umumnya dijual di pasaran, seperti susu bubuk atau susu ultra-high temperature (UHT). Jika ingin praktis dan mudah untuk dibawa bepergian, Anda bisa memilih susu UHT, Moms. Meski demikian, Anda harus ingat bahwa susu UHT tidak boleh dikonsumsi untuk anak di bawah satu tahun.
Mesin pengemasan susu UHT Greenfields dengan kemasan Tetra Pak. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin pengemasan susu UHT Greenfields dengan kemasan Tetra Pak. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
kumparanMOM berkesempatan untuk mengunjungi salah satu pabrik produsen susu UHT, PT Greenfields Indonesia, di Desa Palaan, Malang, pada Kamis (22/11). Susu sapi dari peternakan Greenfields dibawa ke pabrik tersebut untuk diproses dan dikemas sehingga siap didistribusikan.
Susu sapi dibawa dari peternakan ke pabrik dalam suhu 4 derajat celsius. Setelah itu susu harus melewati proses pasteurisasi atau pemasnasan dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
“Susu agar aman dikonsumsi minimal harus melewat proses pasteurisasi untuk menghilangkan bakteri berbahaya. Ini proses yang paling sederhana dengan hasilnya paling mendekati alami,” jelas Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing - Southeast Asia, PT Greenfields Indonesia.
Tangki pengolahan susu sapi di pabrik PT Greenfields Indonesia. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tangki pengolahan susu sapi di pabrik PT Greenfields Indonesia. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Di sana terdapat tangki-tangki metal raksasa yang saling terhubung dengan pipa. Dalam tangki-tangki tersebut lah susu sapi dipasteurisasi atau dipanaskan dalam suhu kurang dari 100 derajat celsius.
Meski mengolah susu dalam jumlah masif, di tempat tersebut tidak melihat banyak personel yang bekerja di ruang processing. Kenapa ya?
“Kita tidak bisa lihat susu yang diproses karena semuanya berada dalam tangki dan pipa. Semua mesin juga sudah menggunakan automatic control. Jadi dalam proses pengolahan susu, tak ada campur tangan manusia,” tambah Darmanto.
ADVERTISEMENT
Mesin pengemasan susu UHT Greenfields dengan kemasan Tetra Pak. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin pengemasan susu UHT Greenfields dengan kemasan Tetra Pak. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Susu sapi jika hanya dipasteurisasi harus selalu disimpan dalam cold chain atau suhu dingin. Jika disimpan dalam suhu kamar, bakteri akan cepat berkembang biak. Oleh karena itu, Greenfields juga mengeluarkan produk susu UHT selain susu segar.
Tak hanya dipasteurisasi, susu UHT harus melewati proses pemanasan lagi. Proses itu disebut Ultra High Temperature, yakni susu dipanaskan di atas suhu 135 derajat celcius dalam 4-6 detik.
Tujuannya adalah untuk mensterilkan susu dan menghilangkan bakteri-bakteri di dalamnya. Alhasil susu UHT bisa bertahan lama dalam suhu ruangan tanpa ditambah bahan pengawet.
Pabrik Susu PT Greenfields Indonesia (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Susu PT Greenfields Indonesia (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
Namun proses pengolahan saja tidak cukup untuk membuat susu UHT tahan lama hingga ke tangan konsumen. Susu UHT harus dikemas dalam kemasan aseptik yang steril.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu Greenfields bekerja sama dengan Tetra Pak, perusahaan yang bergerak di bidang kemasan karton, untuk menyediakan kemasan susu UHT. Dengan kemasan berteknologi Tetra Prisma Aseptic, susu UHT Greenfields diklaim bisa bertahan hingga 9 bulan dalam suhu ruangan.
Peluncuran susu UHT Greenfields kemasan kecil. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran susu UHT Greenfields kemasan kecil. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Rupanya, kemasan karton susu UHT dari Tetra Pak terdiri atas 6 lapisan. Bahannya terbuat dari dari Polyethylene, kertas, dan aluminum foil.
“Kemasan Tetra Pak Aseptic terdiri atas 6 lapisan untuk mempertahankan kualitas produk di dalamnya. Ini standar untuk susu UHT. Aluminum foil adalah lapisan paling penting karena merupakan penghalang dari kontaminasi oksigen, cahaya, maupun kelembaban dari luar,” jelas Sadelyn Isuki, Marketing Manager for Dairy Category, Tetra Pak Indonesia.
kumparanMOM juga menyaksikan proses pengemasan di pabrik Greenfields Indonesia. Karton masuk ke dalam mesin dan dalam hitungan detik sudah berubah menjadi kemasan susu UHT yang biasa kita lihat di pasaran. Menarik ya, Moms!
ADVERTISEMENT