Memahami Anak dengan Autisme

18 April 2018 14:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi autisme pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi autisme pada anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kita tentu tidak ingin melukai hati atau sengaja berlaku kurang baik terhadap anak-anak dengan autisme. Namun masalahnya, terkadang tak semua orang tahu bagaimana cara memahami dan bersikap dengan mereka.
Sama seperti anak-anak pada umumnya yang memiliki emosi dan perasaan, anak dengan gangguan perkembangan kompleks itu juga butuh dipahami, diterima dan dicintai. Tak jarang, masing-masing dari mereka juga memiliki bakat yang luar biasa.
Hanya saja, anak dengan autisme biasanya kesulitan dalam mengomunikasikan dan mengekspresikan sesuatu ke orang sekitar. Lalu, bagaimana sebaiknya kita memahami dan bersikap dengan mereka?
Ibu menyayangi anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyayangi anak (Foto: Pixabay)
Dari panduan Memahami Individu Autistik oleh London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), kumparanMOM (kumparan.com) merangkum cara-cara yang bersikap yang bisa Anda lakukan saat bertemu anak dengan autisme sesuai kondisinya berikut:
ADVERTISEMENT
Bertanya terus menerus
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
Tak jarang, anak dengan austisme bertanya hal yang sama secara berulang. Alih-alih mengabaikan atau membentak, sebaiknya Anda menanyakan kembali dengan pertanyaan yang sama atau bertanya balik. Lakukan dengan tenang dan tatapan sayang, Moms.
Berteriak-teriak atau berlarian
Saat ia berbicara dengan nada tinggi dan berteriak-teriak tidak jelas, atau juga berlarian ke sana ke mari, jangan memarahinya. Tapi, cukup diamkan saja. Anda perlu memahami, itu bisa jadi cara mereka untuk mengekspresikan pikirannya.
Berkata kotor dan kurang sopan
Sebetulnya, mereka tidak tahu apa yang dikatakan. Mereka mengucapkan kata begitu saja, tanpa tahu arti dan maksudnya. Jika hal itu terjadi, tunggulah ia tenang dan ajaklah ia menyingkir sebentar dari keramaian. Katakan padanya, bahwa ia perlu berkata baik. Anda bisa mencontohkannya berkata lebih lembut.
ADVERTISEMENT
Menyendiri
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stres. (Foto: Thinkstock)
Tawarkan padanya untuk bergabung. Namun jika ia tidak mau, jangan paksa. Cukup biarkan ia menyendiri dengan tetap menunjukkan kepedulian Anda terhadapnya.
Kesulitan menyampaikan sesuatu
Tolong jangan membentak, mencibir atau mengacuhkannya. Bersabarlah menunggunya, jika perlu Anda bisa memancing dengan pertanyaan menggunakan bahasa sederhana dan jelas.
Ketertarikan pada sesuatu
Tak jarang anak dengan autisme punya ketertarikan yang amat sangat pada sesuatu atau bahkan jatuh cinta. Meski sayangnya, ia tidak dapat mengekspresikannya. Maka dari itu, bersikaplah sewajarnya saja, tetap biasa saja dan katakanlah padanya jika ia harus tetap besikap baik.
Mengambil barang
Anak menangis saat bermain. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis saat bermain. (Foto: Thinkstock)
Suatu ketika, mungkin ia bisa saja mengambil barang temannya tanpa izin. Jangan langsung merebut barang itu dan menghakiminya, tapi katakanlah baik-baik untuk mengembalikan.
ADVERTISEMENT
Sensitif terhadap sesuatu
Ada kalanya, anak dengan autisme memiliki kepekaan berlebih terhadap bunyi/suara, warna, benda tertentu. Anda cukup memahaminya dan menjauhkan hal-hal itu darinya.
Tantrum/ngamuk
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis meraung (Foto: Pixabay)
Jika tiba-tiba ia tantrum atau ngamuk tanpa alasan, sebaiknya jangan banyak bicara. Pastikan tidak ada benda-benda berbahaya di sekitarnya. Lalu, kendalikan ia dengan dekapan sambil duduk.
Semoga bermanfaat!