Memahami Bercak Putih pada Kulit Bayi

10 Desember 2018 8:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah Anda mengamati kulit bayi Anda dan menemukan bercak putih di sana? Jangan dianggap remeh, lho! Sebaiknya Anda membawa bayi ke dokter anak atau dokter spesialis kulit bila menemukan bercak putih pada kulitnya.
ADVERTISEMENT
Dokter akan memeriksa si kecil dengan seksama untuk memastikan kondisi kulitnya. Sebab, siapa tahu bercak putih pada kulit bayi belum tentu sekadar tanda lahir biasa. Sebab, bercak putih bisa jadi merupakan adanya kondisi tertentu pada kulit bayi. Apa saja misalnya?
Dilansir laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr. Heru Nugraha, Sp.KK menjelaskannya sebagaimana dirangkum kumparanMOM berikut ini:
Ilustrasi mengamati kulit bayi (Foto: Pixabay)
1. Hipopigmentasi pasca inflamasi
Hipopigmentasi adalah kondisi di mana kulit tampak lebih terang atau putih karena kekurangan pigmen melanin yaitu zat alami pemberi warna kulit. Hipopigmentasi pasca inflamasi bisa terjadi apabila sebelumnya pada daerah yang menjadi lebih putih sempat terjadi luka atau trauma (dalam hal ini kulit tergosok)
ADVERTISEMENT
2. Vitiligo
Vitiligo adalah kelainan pigmentasi yang muncul akibat hilangnya pigmentasi (warna) pada kulit, sering kali berhubungan dengan imunitas tubuh. Vitiligo juga dapat di dahului dengan trauma atau luka pada kulit.
Pityriasis alba dapat meninggalkan bercak keputihan pada kulit bayi (Foto: Shutterstock)
3. Pityriasis alba
Ada bercak merah pada kulit bayi Anda, lantas berangsur-angsur menjadi putih? Bisa jadi itu pityriasis alba.
Pityriasis alba adalah suatu kondisi kulit yang menyebabkan bercak merah dan bersisik pada awalnya lalu meninggalkan area kulit tersebut menjadi berwarna lebih terang atau menyerupai bercak keputihan. Biasanya bentuknya bulat, oval, atau memiliki perbatasan berbentuk bergelombang dan muncul di wajah, leher, lengan, atau perut.
Apa penyebabnya? Dokter juga belum mengetahuinya, Moms! Namun beberapa literatur menghubungkan pityriasis alba dengan kulit kering dan dermatitis atopik, serta dengan paparan sinar matahari.
Panu umumnya muncul di dada, punggung, serta lengan atas bayi (Foto: Shutterstock)
4. Pityriasis versicolor
ADVERTISEMENT
Pityriasis versicolor, biasa disebut panu. Ini adalah infeksi jamur umum yang menyebabkan bercak-bercak kecil pada kulit menjadi berubah warna, dan biasanya disertai dengan gejala gatal ringan serta bersisik halus. Bercak panu umumnya berbentu bulat dan oval dan terutama muncul di dada, punggung, serta lengan atas.
Panu tumbuh dengan cepat saat cuaca yang panas dan lembab serta banyak berkeringat. Selain itu Anda juga perlu tahu, Moms, bila kulit bayi Anda berminyak, bayi memiliki sistem kekebalan yang lemah atau yang sedang dalam kondisi kekurangan gizi, maka ia akan menjadi lebih rentan mengalami infeksi ini.
Meski begitu, panu termasuk mudah diobati dengan obat-obatan anti jamur yang mengandung ketokonazol, berupa krim atau losion. Biasanya, perawatan infeksi panu memakan waktu 1 hingga 4 minggu saja. Namun, seorang anak yang pernah terinfeksi bisa saja terinfeksi kembali.
ADVERTISEMENT
Konsultasikan kembali ke dokter spesialis kulit agar diagnosis akan kondisi kulit bayi Anda dapat di tegakkan dengan tepat dan mendapat obat yang sesuai.