Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Memahami Karakter Anak yang Kecanduan Gadget
27 Desember 2017 18:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Gadget bukan lagi menjadi barang yang tabu untuk digunakan oleh anak-anak masa kini. Sayangnya, anak sering menggunakannya dalam intensitas berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan kecanduan yang cukup berisiko. Sebagai orang tuanya, Anda perlu membatasi penggunaan gadget pada anak.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Anda juga harus mampu mengenali perubahan-perubahan yang terlihat melalui kondisi fisik maupun psikis seorang anak. Dikutip dari buku yang berjudul "Raising Kids in Digital Era" karya Elizabeth T. Santosa (2014) berikut adalah karakteristik yang dapat dilihat sebagai indikasi anak telah mengalami kecanduan bermain gadget, pornografi, serta pengaruh internet lainnya:
1. Gairah Bermain Gadget yang Tak Terkontrol
Anak yang ketergantungan gadget tidak bisa lepas sedikitpun dari peranti kesayangannya, bahkan ketika sudah diberi peringatan. Saat dilarang, mereka akan mencuri kesempatan untuk tetap bermain.
Perilaku sosialnya juga ikut berubah. Anak semacam ini akan cenderung mencurahkan dunianya ke dalam layar. Bahkan, saat diajak berbicara pun mereka akan tetap menggenggam dan sesekali memainkan gadget miliknya tanpa henti.
ADVERTISEMENT
2. Hanya Bahagia ketika Bersama Gadget
Anak yang kecanduan gadget akan menemukan kebahagiaannya dibanding aktivitas lain. Piknik, bermain bersama teman di lapangan, berolahraga atau mengunjungi museum sekali pun tidak mampu membuatnya bergairah untuk mengurangi kebiasaannya bermain gadget.
Bandingkan aktivitas anak saat sedang memainkan gadget dengan aktivitas fisik lainnya. Apakah mereka tampak begitu fokus dan antusias di depan layar? Jika iya, maka anak Anda sedang mengalami kecanduan untuk bermain gadget dan mengakses internet.
3. Cuek terhadap Teman dan Keluarga
Apabila anak merasa malas untuk melakukan aktivitas bersama teman, keluarga atau orang-orang di sekitarnya, maka bisa dipastikan bahwa anak mempersempit dunianya dalam segenggam gadget. Anak mengalami masalah dalam interaksi sosialnya bahkan untuk sekadar berbasa-basi menanyakan kabar orang lain. Ia lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan gadget miliknya.
4. Mengorbankan Waktu Tidur demi Gadget
ADVERTISEMENT
Karena terlalu asyik bermain gadget, anak rela tidur larut malam dan mengurangi waktu tidurnya. Anak menjadi terbiasa bangun siang, tanpa memikirkan pola tidurnya yang semakin memburuk.
5. Anak Menunjukan Sikap dan Perasaan Bersalah
Perilaku adiksi atau kecanduan yang diakibatkan oleh penggunaan gadget secara perlahan akan menimbulkan rasa bersalah pada diri anak. Rasa malu, cemas, atau bahkan depresi akan terjadi pada mereka. Hal itu berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis yang semakin berubah seiring dengan berjalannya waktu, yang menyebabkan kurangnya rasa percaya diri pada anak.
6. Anak Mengalami Perubahan Perilaku yang Signifikan
Anda bisa mencoba membuka suatu topik pembicaraan dengan anak Anda. Misalnya saja dengan berbicara atau berdiskusi mengenai media, teknologi, atau suatu kasus pornografi yang sedang marak diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
Apabila anak Anda merasa tidak tertarik, cemas dan cepat-cepat mengubah topik tersebut, maka ia telah kecanduan gadget. Tidak menutup kemungkinan, bahwa ia merasa bahwa topik pembahasan tersebut menyinggung apa yang sedang terjadi pada diri mereka.
7. Perubahan pada Fisik Anak
Perubahan fisik yang dimaksud berupa berat badan yang semakin bertambah atau berkurang drastis hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Hal ini disebabkan pola makan yang tidak teratur dan tubuh yang tidak banyak bergerak setiap harinya.
Anak juga bisa mengalami sakit punggung, karena postur tubuhnya tidak berubah selama berjam-jam. Mereka juga bisa mengalami sakit kepala, karena intensitasnya di depan layar gadget setiap hari, yang membuat banyaknya sinar dari layar gadget yang masuk ke retina.
ADVERTISEMENT
Sindrom lorong karpal juga dapat terjadi pada pergelangan tangan anak. Penyakit ini disebabkan adanya saraf yang tertekan, dan menyebabkan kesemutan, nyeri, hingga mati rasa.
8. Prestasi Turun Drastis
Meskipun penurunan nilai akademik yang drastis tak selalu menunjukan adanya ketergantungan anak terhadap gadget, internet atau pun pornografi. Namun, penurunan nilai menunjukkan adanya masalah, baik dari dalam dirinya (depresi, gangguan mental pada anak), atau karena tekanan dari luar (bullying, sexual abuse, dan lainnya) yang membuat performanya di sekolah tidak berjalan maksimal.