Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Memberi Hadiah untuk Teman Bisa Tingkatkan Perkembangan Otak dan Emosi Anak!
15 Januari 2025 14:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Fatherly, para ahli anak usia dini menemukan keinginan anak yang ingin memberi hadiah kepada teman-temannya bisa mengajarkan anak-anak cara berbagi dan bergiliran.
"Anak-anak kecil memiliki rasa berhak [memberikan sesuatu], yang merupakan hal yang wajar bagi perkembangannya. Akibatnya, mungkin sulit bagi mereka untuk memahami bahwa meskipun mereka diberi hadiah, bukan berarti semua hadiah adalah milik mereka," ujar psikoterapis Sharnell Myles, Psy,D.
"Ketika anak-anak kecil berpartisipasi dalam pemberian hadiah, mereka itu sekaligus belajar untuk berbagi, memperhatikan teman-temannya, bersikap kooperatif, dan pada akhirnya mereka diajarkan untuk berempati," kata Myles, Psy.D.
Direktur Program Pendidikan Anak Usia Dini New York University, Erin O'Conner, sepakat bahwa memberi hadiah berperan penting dalam perjalanan perkembangan anak.
ADVERTISEMENT
Ini beberapa alasan mengapa memberi hadiah untuk teman-temannya dapat mengajarkan si kecil berbagai nilai-nilai kebaikan hidup.
Alasan Baik di Balik Keinginan Anak Memberi Hadiah untuk Temannya
1. Perkembangan Otak
Memberi hadiah baik untuk perkembangan otak anak karena menuntut si kecil berpikir kritis dalam menentukan apa yang ingin ia berikan kepada temannya.
"Anak-anak dituntut untuk mengasah keterampilan berpikir kritis mereka dengan memikirkan berbagai pilihan hadiah yang tidak terbatas, dan memilih satu barang yang cocok bagi penerimanya," tutur O'Connor.
Perlu dipahami, anak-anak belum bisa mengembangkan kemampuan untuk melihat sudut pandang orang lain sampai sekitar usia 4 tahun. Jadi, pada fase ini, bantulah anak untuk mencari tahu apa yang teman-temannya sukai sebagai referensi dalam memberikan hadiah.
ADVERTISEMENT
2. Keterampilan Komunikasi
Memberikan hadian bisa menjadi kesempatan baik untuk anak-anak saling berkomunikasi. Menurut Myles, anak-anak berusia 5-6 tahun sering kali ingin memberikan hadiah atau mainan yang sebenarnya mereka inginkan untuk dirinya sendiri. Itulah sebabnya, Anda bisa membantu anak untuk bertanya kepada teman-temannya tentang apa yang mereka sukai, ketimbang memilih hadiah yang berdasarkan minatnya sendiri.
Momen mereka berkomunikasi juga bisa menjadi salah satu bentuk komunikasi non-verbal bagi anak-anak. Salah satunya adalah mengkomunikasikan rasa perhatian dan kasih sayang secara simbolis lewat hadiah, begitu juga mengamati ekspresi wajah penerima sebagai cara anak mempelajari isyarat non-verbal.
3. Pengalaman Sensorik
Bagaimana dengan membuat hadiah sendiri untuk temannya? Selain lebih murah, anak membuat hadiah yang dibuat sendiri atau buatan tangan juga merupakan cara yang bagus untuk melatih keterampilan motorik anak.
ADVERTISEMENT
Cleveland Clinic melansir, permainan sensorik juga membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, memiliki kesadaran diri yang lebih besar terhadap tubuh mereka, hingga memahami cara tubuh mereka dalam menggunakan barang-barag di sekitarnya.
"Jika anak membeli hadiah daripada membuatnya sendiri, mereka tetap bisa melatih keterampilan motorik dengan membungkus kado," tutur O'Connor.
4. Mendorong Kreativitas
Pemberian hadiah memungkinkan anak-anak untuk melatih kreativitasnya. Apalagi, Asosiasi Psikologi Amerika menganggap anak-anak cenderung lebih kreatif dibandingkan orang dewasa, karena proses memutuskan sesuatu pada anak-anak belum banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di sekitarnya.
"Menciptakan hadiah yang bermakna bagi temannya membutuhkan kreativitas, dan hal ini dapat diasah lebih lanjut dengan membuat hadiah buatan tangannya," ucap O'Connor.
5. Kecerdasan Emosional
Dan yang paling penting adalah memberikan hadiah bagi teman bisa mengajarkan anak keterampilan emosional yang penting, seperti empati dan rasa terima kasih.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak mulai memahami tempat mereka dalam berinteraksi sosial dan mengembangkan rasa perhatian. Ini membantu mereka memahami berbagai perspektif dan menumbuhkan identitas yang peduli dengan sesamanya," kata O'Connor.
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini