Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Membiasakan Anak dengan Pola Makan yang Sehat
30 Desember 2017 13:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam menjaga tumbuh kembang anak agar tetap optimal, dibutuhkan sejumlah vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga gizinya agar tetap seimbang. Menu makanan sehat yang siap dikonsumsi anak, tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi orang tua selaku pihak yang diwajibkan untuk menyediakannya.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan hanya soal menu makanan yang sehat saja, kenyataannya orang tua sering kali tidak mengajarkan pola hidup yang sehat. Padahal, konsistensi terhadap penerapan gaya hidup yang sehat justru menjadi hal utama yang harus diajarkan pada anak sejak dini.
"Gaya hidup dan padatnya tingkat aktivitas masyarakat perkotaan menyebabkan pola makan sehat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh dirasa sulit untuk diterapkan," ucap sosiolog, Daisy Indira Yasmine, S.Sos., M.Soc. Sci saat ditemui secara langsung oleh kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, pola hidup yang diterapkan di lingkungan keluarga dapat berpengaruh terhadap perilaku anak. "Beberapa anak mungkin pemilih dalam hal makan buah dan sayur, sehingga membutuhkan upaya dan kesabaran ekstra bagi orang tua. Namun orang tua perlu menanamkan kebiasaan makan sehat yang baik sejak dini," tambahnya.
Menurutnya, melalui cara itulah akan terbentuk karakter makan sehat pada anak yang terus diterapkan hingga dewasa. Lebih dari itu, jika seluruh orang-orang yang ada di sekitar anak secara konsisten menanamkan nilai yang baik pada anak, maka perubahan yang terjadi pada gaya hidup anak juga akan berubah lebih cepat.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya, pihak yang mengajak anak untuk 'berubah', seperti orang tua misalnya. Mereka juga harus ikut berubah dan menjadi contoh yang baik untuk anak. Teruslah memberi contoh makan sehat untuk anak dan ciptakan lingkungan yang menyenangkan," ungkapnya di sela perbincangan.
Sebagai orang tua, Anda perlu memberikan gambaran pengalaman positif dengan buah dan sayur pada anak. Biarkan anak juga turut serta membantu Anda menyiapkan makanan di dapur. Jika anak terbiasa melihat Anda mengonsumsi buah dan sayur maka anak akan dengan mudahnya mengikuti Anda.
"Cara menjaga konsistensi yaitu dengan adanya komitmen. Jadi, orang tua harus berkomitmen untuk menjadi contoh bahwa mereka juga memakan buah dan sayur. Nantinya, akan terjadi proses imitasi, yaitu saat anak meniru orang tuanya dan itu adalah bagian dari pembentukan karakter yang baik pada anak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyarankan agar para orang tua terus menggiatkan upaya 'satu gigitan' setiap hari untuk buah dan sayur yang bahkan tidak disukai anak, dengan cara yang tidak membuat anak merasa tertekan atau terpaksa. "Orang tua harus memastikan ketersediaan buah dan sayur di rumah dengan cara yang menyenangkan. Jika sudah, barulah pihak dari luar seperti lingkungan sekolah, perusahaan dan pemerintah menularkan hal yang sama pada anak," tutupnya.