Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Memompa ASI Jelang Persalinan Bisa Jadi Induksi Alami, Amankah Dilakukan?
5 Mei 2025 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menjelang hari perkiraan lahir (HPL), ibu mungkin sudah tidak sabar ingin melahirkan dan bertemu dengan bayi yang dikandungnya. Ya Moms, umumnya ibu akan mengalami kontraksi beberapa jam sebelum persalinan. Namun, beberapa ibu mungkin tidak merasakan kontraksi sama sekali, sehingga induksi perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mayo Clinic, persalinan induksi direkomendasikan untuk ibu yang belum merasakan kontraksi yang intens dan kuat atau belum mengalami tanda-tanda pembukaan awal, padahal sudah masuk waktu melahirkan.
Selain menggunakan cara medis, induksi persalinan juga dapat dilakukan dengan cara alami. Salah satunya dengan memijat payudara, hingga mencoba untuk memompa ASI-nya untuk memancing kontraksi di rahim. Namun, apakah cara itu bisa dilakukan?
Memompa ASI untu Induksi Persalinan, Aman Enggak Ya?
Mengutip Verywell Family, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan bersertifikasi dari Wayne State University Alex Juusela, MD, MPH, FACOG., menyebutkan bahwa ada pasiennya yang tertarik untuk memompa ASI untuk menginduksi persalinan saat mereka mencari metode induksi alami dan non-invasif yang bisa dilakukan di rumah.
ADVERTISEMENT
“Beberapa wanita lebih menyukai stimulasi payudara atau puting karena mereka merasa memiliki kontrol lebih besar atas proses induksi,” jelas dr. Juusela.
Ya Moms, penelitian menunjukkan bahwa menggunakan pompa ASI dapat membuat rahim berkontraksi dan mempercepat proses persalinan. Cara tersebut umumnya juga aman untuk dilakukan. Namun, ibu disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
"Secara umum, seorang wanita harus berkonsultasi dengan dokter kandungannya sebelum mencoba induksi persalinan alami,” jelas Adi Davidoc, MD., ketua Asosiasi Obstetri dan Ginekologi di Staten Island University Hospital.
Sementara itu, menurut American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), induksi persalinan alami hanya boleh dilakukan saat usia kehamilan memasuki 39 minggu. Selain itu, cara ini tidak boleh dilakukan pada kehamilan sungsang, tali pusat prolaps, ibu dengan riwayat infeksi herpes aktif, dan pernah melakukan operasi rahim.
ADVERTISEMENT
Memompa ASI untuk Induksi Persalinan, Efektif Enggak Ya?
Memompa ASI untuk menginduksi persalinan dipercaya dapat menstimulasi tubuh untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi. Sejumlah penelitian juga telah menemukan bahwa memompa payudara dapat efektif untuk mempercepat dan menginduksi persalinan.
Salah satunya studi dari Journal Obstetrics and Gynecology Canada yang menyebutkan bahwa pemompaan payudara efektif dalam menginduksi persalinan dan mengurangi kebutuhan oksitosin sintesis pada ibu yang akan melahirkan.
Untuk caranya, dr. Juusela menyebutkan bahwa tidak ada cara yang pasti untuk memompa ASI untuk induksi persalinan. Ibu dapat melakukannya sendiri sesuai dengan kenyamanannya. Meski begitu, semuanya harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Selain itu, saat Anda memompa payudara, kemungkinan kolostrum atau ASI pertama Anda akan keluar. Menurut dr. Juusela, hal itu bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Selain memancing kontraksi rahim, oksitoksin yang dikeluarkan tubuh saat memompa payudara juga dapat menyebabkan keluarnya kolostrum.
ADVERTISEMENT
“Setiap kolostrum atau susu yang terkumpul dapat disimpan dengan tepat dan diberikan kepada bayi baru lahir, karena kaya akan nutrisi dan faktor imunologis untuk bayi Anda,” ungkapnya.