Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Bikin Tumbuh Lebat, Mitos atau Fakta?

19 April 2020 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mencukur habis rambut bayi baru lahir merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Ada beberapa tradisi yang mengatakan, mencukur rambut bayi baru boleh dilakukan sesudah hari ketujuh mereka lahir. Namun, sebagian tradisi baru memperbolehkan rambut bayi dicukur saat usianya 40 hari.
ADVERTISEMENT
Ada beragam alasan yang melatar belakangi tradisi mencukur habis rambut bayi baru lahir ini. Mulai dari alasan kebersihan, simbol membuang sifat yang tidak diinginkan dari kehidupan masa lalu atau tanda hidup baru bagi si kecil, hingga alasan yang biasanya paling sering dipercaya oleh masyarakat Indonesia: agar rambut bayi tumbuh lebat dan lebih sehat.
Lantas, benarkah hal itu?
Bayi cukur rambut Foto: Shutterstock
Dalam akun YouTube resminya, Dokter Spesialis Anak, dr. Ade Indrisari, Sp.A., M.Kes, menjelaskan hal tersebut dari sisi medis atau kedokteran. Menurutnya, sejak baru lahir, si kecil sebenarnya sudah membawa folikel rambut yang bertugas untuk menentukan ketebalan rambutnya hingga dewasa nanti. Adapun folikel rambut merupakan semacam kantung berisi sel rambut yang berada di bawah permukaan kulit kepala.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rambut bayi baru lahir masih berbentuk vellus hair. "Vellus merupakan rambut yang masih halus tipis dan cenderung pigmennya tidak terlalu nyata. Jadi terlihat masih tipis-tipis gitu," jelasnya.
Nantinya rambut vellus juga akan rontok saat si kecil berusia 3 sampai 6 bulan. Hal ini berkaitan dengan pengaruh hormon di tubuhnya.
Anda juga tidak perlu khawatir bila rambut bayi tumbuhnya lambat. Kondisi itu wajar terjadi, mengingat nutrisi yang masuk ke tubuh anak 'disalurkan' ke kebutuhan yang lebih vital terlebih dahulu, seperti: otak, jantung, dan ginjal.
"Memang otomatis rambut jadi prioritas yang agak terakhir," kata dokter yang praktik Klinik Amanah dan RS JIH, Yogyakarta ini.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ada sebagian bayi yang rambutnya sudah tumbuh lebih tebal dan berwarna ketika berusia 2 tahun. Hal ini biasanya dipengaruhi faktor genetik ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Jadi apakah rambut bayi harus dicukur agar tumbuh lebat ?
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
Menurut dr. Ade kembali lagi ke pilihan Anda. Sebab ada beberapa orang tua yang menggunduli kepala anaknya karena alasan tradisi atau kepercayaan. Tapi, secara medis sebenarnya tidak perlu dilakukan, Moms.
Selain itu, dr. Ade memberikan tips untuk merawat rambut bayi. Pertama, rutin membersihkan kulit kepala menggunakan sampo setiap 2-3 hari sekali, dan tidak dianjurkan setiap hari karena khawatir kulit kepalanya menjadi kering. Namun bila kulit kepala si kecil selalu berkeringat maka gunakan shampo hypoallergenic.
"Terakhir adalah berikan nutrisi selengkap mungkin (seperti) protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, iron, zink adalah kunci kesehatan rambut yang indah," tutupnya.
ADVERTISEMENT