Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari WebMD, pakar menyebut kehamilan kosong atau sel telur tidak berkembang di rahim ini merupakan penyebab utama kegagalan kehamilan atau keguguran. Sering kali hal ini terjadi begitu dini, sehingga Anda bahkan tidak menyadari bahwa sedang hamil.
Blighted ovum menyebabkan sekitar satu dari dua keguguran pada trimester pertama kehamilan. Keguguran adalah ketika kehamilan berakhir dengan sendirinya sampai janin berusia 20 minggu.
Saat seorang wanita hamil, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Pada usia kehamilan sekitar lima hingga enam minggu, embrio seharusnya sudah ada.
Pada saat ini, kantung kehamilan atau tempat janin berkembang memiliki lebar sekitar 18 milimeter. Namun, pada kasus blighted ovum, kantung kehamilan terbentuk dan tumbuh, namun embrio tidak berkembang. Itu sebabnya blighted ovum disebut juga kehamilan anembrionik.
ADVERTISEMENT
Apa Penyebab Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong?
Keguguran akibat blighted ovum sering kali disebabkan oleh masalah pada kromosom atau struktur yang membawa gen. Ini mungkin disebabkan oleh kualitas sperma atau sel telur yang buruk.
Kondisi ini juga bisa terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Secara alamiah, tubuh Anda menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini. Bagi sebagian besar wanita, blighted ovum hanya terjadi satu kali.
Tanda-tanda Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong
Tanda seorang wanita mengalami kehamilan kosong yakni kram perut, bercak atau pendarahan pada vagina. Jika mengalami salah satu gejala ini, Anda mungkin mengalami keguguran. Namun, tidak semua pendarahan di trimester pertama berakhir dengan keguguran. Jadi, pastikan untuk segera menemui dokter jika Anda memiliki tanda-tanda ini ya, Moms.
ADVERTISEMENT