Mengenal Calcaneovalgus, Kelainan Kaki pada Bayi Baru Lahir

14 Desember 2021 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi kaki bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi kaki bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua pasti ingin bayi bisa lahir dengan kondisi fisik yang sempurna tanpa kurang suatu apa pun. Namun, terkadang bayi baru lahir memiliki kondisi tertentu yang membuatnya punya kelainan fisik.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk kelainan yang paling umum terjadi pada bayi baru lahir adalah kelainan pada kakinya. Ya Moms, ada beberapa jenis kelainan kaki bayi baru lahir, salah satunya adalah Calcaneovalgus.
Dikutip dari laman resmi Children’s Hospital of Philadelphia, calcaneovalgus adalah salah satu kelainan bentuk kaki yang paling umum terlihat pada bayi baru lahir. Bayi dengan kondisi ini lahir dengan kaki dan pergelangan kaki yang tertekuk berlebihan, di mana jari-jari kaki biasanya menyentuh tulang kering.

Yang Perlu Orang Tua Pahami soal Calcaneovalgus, Kelainan Kaki pada Bayi Baru Lahir

Illustrasi ibu memegang kaki bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Menurut American Family Physician, calcaneovalgus juga dikenal sebagai deformitas kaki calcaneovalgus posisional yang relatif umum dan terkait dengan posisi intrauterin. Meskipun penelitian terbatas, satu penelitian memperkirakan ini terjadi pada 7 atau 8 per 1.000 kelahiran.
ADVERTISEMENT
Pada pemeriksaan fisik, kaki bayi yang mengalami kondisi tersebut akan berada dalam posisi sedikit abduksi dan valgus. Meski begitu, bayi tetap mampu secara spontan menggerakkan anggota tubuh termasuk kakinya. Kaki bayi juga tetap memiliki panjang yang sama meski mengalami kelainan bentuk.
Penyebab sebenarnya dari kaki calcaneovalgus tidak dapat ditentukan, namun teorinya adalah bahwa ini adalah bagian dari gangguan ‘pengemasan’ intrauterin, dengan kata lain, kelainan ini mencerminkan posisi kaki bayi saat berada di dalam rahim.
Tak perlu khawatir, karena biasanya kelainan ini bisa sembuh dengan sendirinya selama beberapa bulan. Namun, peregangan kadang-kadang tetap diperlukan untuk menstimulasi kaki bayi kembali ke bentuk normal, Moms. Jadi, pastikan Anda rutin berkonsultasi dengan dokter, ya.
ADVERTISEMENT