Mengenal Core Memory dan Pengaruhnya pada Kepribadian Anak

21 Juni 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang tua dan anak liburan bersama untuk membangun core memory. Foto: NadyaEugene/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua dan anak liburan bersama untuk membangun core memory. Foto: NadyaEugene/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, pernah dengar istilah core memory anak? Ya, istilah ini sebetulnya bukan berasal dari ilmu saraf maupun kesehatan mental, melainkan dari film keluarga keluaran Disney Pixar tahun 2015, Inside Out.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Moms, Pixar mendefinisikan core memory sebagai momen-momen menentukan dalam kehidupan seseorang, dan mereka dapat mengingat kembali momen-momen tersebut serta menyadari betapa momen-momen tersebut membantu membentuk siapa diri mereka.
Meski tidak ada istilah baku dalam ilmu saraf, bukan berarti core memory tidak nyata. Sebab, ternyata sains dapat memberikan jawaban terkait hal tersebut.

Penjelasan Sains soal Core Memory Anak

Ilustrasi keluarga liburan bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
Medical Xpress melansir, salah satu mitos terbesar tentang core memory adalah bahwa hanya ada sedikit core memory yang menempel di otak. Padahal, hal itu tidak benar.
Memori, bahkan pada anak-anak, tidak memiliki batasan kapasitas, dan dapat menyimpan banyak kenangan penting. Yang terpenting, ingatan-ingatan ini tidak serta merta menentukan kepribadian kita, meskipun bisa juga sangat mempengaruhi kepribadian.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menyatakan bahwa ingatan dapat berdampak pada siapa kita dan kepribadian kita, namun ingatan tersebut tidak didefinisikan secara kaku.
Berikut 5 hal yang perlu dipahami terkait core memory:
1. Manusia tidak hanya memiliki lima core memory
Kenangan autobiografi (kenangan tentang diri kita dan kehidupan kita) disimpan dalam ingatan jangka panjang. Ini adalah penyimpanan memori yang sangat besar tanpa batasan ukuran atau kapasitas.
Oleh karena itu, kita tidak dibatasi hanya pada lima (atau 50) kenangan hidup yang penting. Dan kenangan yang berbeda mungkin relevan bagi kita dalam konteks yang berbeda, yang berarti kita mungkin mengingat serangkaian kenangan yang mendefinisikan diri sendiri pada kesempatan yang berbeda.
2. Core memory tidak sepenuhnya menentukan kepribadian
ADVERTISEMENT
Meskipun ingatan sangat penting bagi seseorang, ingatan individu tidak menentukan kepribadian seseorang.
Psikolog dan ilmuwan kognitif sering berbicara tentang memori autobiografi yang memiliki (setidaknya) tiga fungsi utama. Menurut fungsi diri, kita mengetahui siapa diri kita karena pengalaman masa lalu kita. Menurut fungsi sosialnya, menceritakan kisah kenangan membantu kita bersosialisasi dan menjalin ikatan dengan orang lain.
Terakhir, menurut fungsi arahan, ingatan kita membantu kita mengambil pelajaran dari masa lalu dan memecahkan masalah di masa depan.
Beberapa kenangan penting mungkin sangat penting bagi identitas kita. Misalnya, memenangkan kejuaraan bola voli tingkat negara bagian mungkin penting untuk menentukan cara kita memandang diri sendiri sebagai seorang atlet. Namun ciri-ciri kepribadian yang mendasarinya relatif stabil.
ADVERTISEMENT
3. Kenangan masa kecil kita tidak selalu yang terkuat
Bertentangan dengan gambaran media populer, kenangan autobiografi kita yang paling menonjol tidak selalu berasal dari masa kecil kita. Memang benar, kita cenderung memiliki ingatan yang relatif buruk sejak tahun-tahun awal kita. Meskipun ingatan kita yang paling awal sering kali berasal dari usia tiga atau empat tahun, jumlah peristiwa yang kita ingat masih rendah selama masa sekolah dasar.
Sebaliknya, sebagian besar ingatan kita yang menonjol dan penting cenderung berkumpul di awal masa dewasa kita. Fenomena ini dikenal sebagai reminiscence bump.
Salah satu penjelasan atas temuan ini adalah bahwa kenangan masa kecil kita sering kali bersifat biasa-biasa saja. Apa yang membuat kita tertarik saat kecil mungkin tidak semenarik orang dewasa, begitu pula sebaliknya. Sebaliknya, pengalaman kita yang paling formatif terjadi pada masa remaja akhir dan awal masa dewasa ketika perasaan diri kita mulai stabil.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, kita sering kali mengembangkan nostalgia akan kehidupan kita sebelumnya: kerinduan yang pahit akan masa lalu. Tren memori inti kemungkinan besar akan mengikuti nostalgia ini.
4. Apa yang akan menjadi core memory tidak dapat diprediksi
Di media sosial, 'new core memory' telah menjadi singkatan populer untuk menyoroti pengalaman baru yang menarik segera setelah hal itu terjadi. Pengalaman ini seperti pelukan, liburan, dan banyak lagi.
Meskipun kita lebih mudah mengingat peristiwa-peristiwa emosional dibandingkan peristiwa-peristiwa netral, kita tidak dapat memilih ingatan-ingatan kita. Artinya kita tidak bisa memprediksi peristiwa apa yang akan kita ingat nanti dan apa yang akan kita lupakan—ingatan kita bisa mengejutkan kita!
Peristiwa-peristiwa yang menjadi penting bagi kita dalam jangka panjang mungkin merupakan peristiwa-peristiwa yang tampak biasa-biasa saja pada saat itu, dan kenangan-kenangan yang berbeda mungkin mempunyai arti yang berbeda pada berbagai tahap kehidupan kita .
ADVERTISEMENT
Bahkan untuk peristiwa yang sangat penting sekalipun, kita cenderung melupakan banyak detail yang kita anggap penting pada saat itu.
5. Core memory tidak lebih akurat dibandingkan ingatan lain
Core memory kadang-kadang digambarkan sebagai gambaran literal dari masa lalu, seperti menekan tombol play pada camcorder dan menyaksikan peristiwa tersebut berlangsung.
Sebab setiap ingatan yang kita miliki rentan terhadap perubahan, kelupaan, dan kesalahan pada detail-detail kecil—bahkan ketika itu merujuk pada peristiwa penting .
Kapasitas kesalahan ini disebabkan oleh cara kerja memori. Saat kita menyandikan suatu memori, kita biasanya mengingat inti peristiwa secara luas dan beberapa detailnya.
Saat kita mengingat kembali momen tersebut, kita merekonstruksinya. Ini berarti menyatukan kembali inti dan bagian-bagian detail sebaik mungkin, dan mengisi kekosongan untuk setiap detail yang mungkin kita lupakan.
ADVERTISEMENT
Setiap kali kita mengingat peristiwa tersebut, kita mempunyai potensi untuk mengubah detailnya, memperkenalkan emosi baru, dan menafsirkan kembali makna suatu peristiwa. Bayangkan kenangan indah yang mungkin dimiliki seseorang setelah bertunangan dengan pasangan tercintanya. Jika hubungan tersebut gagal, proses memori rekonstruktif memungkinkan emosi negatif baru dimasukkan ke dalam memori itu sendiri.
Anggapan yang benar terkait core memory
Meskipun core memory adalah istilah yang muncul dari tren, ini berguna untuk menunjukkan betapa berharganya ingatan kita.
Ingatan memberi kita jendela menuju kehidupan kita sebelumnya: kaya akan emosi dan terikat pada identitas. Dengan mengenang pengalaman kita dengan orang lain, kita juga berbagi bagian dari diri kita sendiri.
Nah Moms, untuk tahu lebih banyak seputar core memory, yuk ikuti kumparanMOM Playdate Juni karena akan ada talkshow berjudul Cara Bangun Core Memory Anak untuk Dampak Positif di Masa Depan dengan narasumber psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiana atau yang akrab disapa Mbak Ayang.
ADVERTISEMENT
kumparanMOM Playdate Juni ini akan digelar pada Sabtu, 29 Juni 2024 pukul 10.00-12.00 WIB ini akan digelar di The Park Pejaten, Jati Padang, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan.
Selain talkshow, ada berbagai aktivitas menarik untuk anak seperti bermain bersama, birthday bash, hingga fashion show berhadiah jutaan rupiah, lho!