Mengenal Dwarfisme pada Anak, Kelainan Hormonal yang Sebabkan Perawakan Pendek

29 September 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak pendek. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak pendek. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, pernahkah Anda melihat anak yang memiliki perawakan pendek dengan kondisi tulang yang tidak normal? Jika ya, mungkin mereka mengalami dwarfisme. Kondisi ini merupakan kelainan hormonal yang terjadi sejak lahir dan akan mempengaruhi perkembangannya.
ADVERTISEMENT
Kelainan hormon ini biasanya tidak dianggap sebagai penyakit atau cacat intelektual pada anak. Tetapi, bila tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat, bisa menyebabkan komplikasi tertentu.
Ilustrasi mengukur tinggi badan anak. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari Mom Junction, kelainan hormonal ini terjadi pada satu per 25.000 kelahiran, dan 80 persen anak berasal dari orang tua atau punya saudara kandung dengan tinggi rata-rata. Sebaliknya, orang tua dengan dwarfisme mungkin bisa punya anak yang tumbuh normal.

Faktor Risiko Penyebab Dwarfisme pada Anak

Selain disebabkan oleh gangguan hormonal, perawakan pendek ini juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi medis tertentu, seperti kelainan tulang genetik dan gangguan nutrisi.
1. Kelainan tulang genetik
Ya Moms, dwarfisme juga bisa disebabkan oleh kelainan tulang genetik atau dikenal sebagai displasia tulang. Kondisi ini sebenarnya juga dibagi menjadi dua bagian lagi, yaitu achondroplasia atau tidak terdapat tulang rawan dalam tubuh, dan pseudoachondroplasia atau mutasi gen yang mempengaruhi perkembangan tulang rawan. Meski demikian, keduanya kerap membuat ukuran lengan dan kaki jadi lebih pendek dan nyeri sendi yang berkembang menjadi osteoartritis di usia dewasa.
Ilustrasi mengukur tinggi badan anak. Foto: Thinkstock
2. Gangguan nutrisi dan sistemik
ADVERTISEMENT
Gangguan nutrisi atau malnutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak jadi lebih lambat, salah satunya pada pertumbuhan tulang. Di samping itu, malnutrisi selama kehamilan juga mengakibatkan berat badan lahir rendah, sehingga memicu komplikasi gangguan tumbuh kembang lainnya. Beberapa penyakit kronis tertentu, seperti gangguan ginjal, penyakit celiac, dan peradangan usus, dapat menyebabkan nutrisi tidak bekerja sempurna, sehingga memperlambat pertumbuhan.

Jenis-jenis Dwarfisme pada Anak

Secara garis besar, dwarfisme dibagi menjadi dua jenis berdasarkan penampilan fisik anak, yaitu:
1. Dwarfisme proporsional
Dwarfisme proporsional adalah kondisi di mana postur tubuh anak mengalami keterbatasan pertumbuhan, sehingga pertumbuhan tinggi badannya menjadi terhambat alias bertubuh pendek, tetapi anggota tubuhnya tumbuh dengan normal. Kondisi ini biasanya disebabkan karena kurangnya hormon pertumbuhan dalam tubuh anak.
ADVERTISEMENT
2. Dwarfisme tidak proporsional
Sementara dwarfisme tidak proporsional adalah kondisi yang ditandai dengan ukuran lengan dan kaki lebih pendek dibandingkan postur tubuh. Penyebab paling umum dari dwarfisme jenis ini adalah kelainan genetik. Selain itu, dwarfisme tidak proporsional juga dapat menyebabkan ukuran kepala lebih besar, dahi menonjol, gigi berjejal, kaki tertekuk, tulang belakang melengkung, dan gangguan sendi.