Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengasuh anak. Ya Moms, ada beberapa gaya pengasuhan anak yang umum diterapkan orang tua. Mulai dari gaya pengasuhan permisif hingga otoritatif. Apakah Anda pernah mendengar gaya pengasuhan otoritatif, Moms?
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, perlu dipahami bahwa gaya pengasuhan otoritatif itu tidak sama dengan otoriter. Salah satu ciri paling mencolok dari orang tua otoriter adalah tidak ingin dibantah, lalu saat anak mempertanyakan alasan dari aturan yang dibuat orang tua maka akan dijawab ‘pokoknya tidak boleh!’
Orang tua yang otoriter juga tidak akan akan memberikan kesempatan bagi anaknya untuk berpikir dan memecahkan masalah sendiri, serta akan menghukum anak bila melakukan kesalahan. Singkatnya, anak hanya menuruti apa kata orang tua.
Nah Moms, gaya pengasuhan otoritatif justru kebalikan dari otoriter. Yuk, cari tahu penjelasan lengkap seputar gaya pengasuhan otoritatif di bawah ini.
Penjelasan tentang Gaya Pengasuhan Otoritatif pada Anak
Psikolog Anak di Amerika, Dr. Diana Baumrind mengatakan bahwa gaya pengasuhan otoritatif biasanya responsif. Ya, orang tua yang otoritatif cenderung responsif terhadap kebutuhan emosional anak, namun biasanya juga memiliki standar yang tinggi. Mereka menetapkan batasan dan sangat konsisten dalam menegakkan batasan.
ADVERTISEMENT
“Dalam gaya pengasuhan otoritatif, orang tua cukup bijaksana dengan menuntut anak-anaknya untuk mengikuti aturan tertentu tetapi pada saat yang sama, mereka juga responsif untuk memahami masalah anaknya dengan aturan itu,” kata Diana seperti dikutip dari Parenting for Brain.
Sementara mengutip Mom Junction, pengasuhan otoritatif merupakan cara di mana orang tua dan anak-anak akan saling berkomunikasi secara damai. Orang tua menetapkan kebijakan, namun tetap menjelaskan alasan di balik aturan tersebut kepada anak-anak serta tidak lupa untuk meminta pendapat mereka.
Oleh karena itu, gaya pengasuhan otoritatif dinilai sebagai pendekatan pengasuhan anak yang menggabungkan antara kehangatan, kepekaan dan pengaturan batasan. Orang tua akan menggunakan cara-cara positif untuk mendidik anak dan menghindari penggunaan ancaman ataupun hukuman yang bisa berdampak buruk pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Menurut Diana, orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini bisa memutuskan sesuatu yang sesuai dan juga menguntungkan untuk kedua pihak. Ini lah yang menjadi alasan mereka yang menerapkan gaya pengasuhan otoritatif disebut sebagai orang tua yang bijaksana.
Mengutip Parenting Science, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan otoritatif cenderung menjadi sosok yang mandiri, lebih mudah diterima secara sosial, pandai secara akademis dan tentunya berperilaku baik. Anak-anak juga terhindar dari risiko depresi, kecemasan dan terlibat dalam perilaku kekerasan seperti bullying.
Nah Moms, apakah Anda tertarik menerapkan pola asuh otoritatif pada anak?
Penulis: Hutri Dirga Harmonis