Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Moms, proses pembekuan darah pada seseorang yang terluka merupakan hal penting. Sebab, cepat atau lambatnya proses pembekuan darah itu akan berhubungan dengan kelanjutan hidup seseorang, lho.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis anak, dokter Septin Widiretnani, mengatakan orang yang tubuhnya sulit mengatasi pembekuan darah bisa jadi mengalami hemofilia.
"Hemofilia adalah salah satu kelainan pada proses pembekuan darahnya pada luka. Seharusnya darah bisa berhenti karena darahnya membeku, pada penderita hemofilia ini pendarahannya akan sulit membeku. Jadi membekunya butuh waktu lama," ujar Dokter Septin dalam webinar di Instagram IDAI.
Dokter Septin memaparkan, orang yang memiliki hemofilia, tubuhnya akan kesulitan menghentikan sebuah pendarahan. Karena masalahnya itu kelainannya ada di faktor pembekuan darahnya.
"Jadi gejalanya itu paling sering, paling banyak ditemui adalah gejala pendarahan. Pendarahnya itu banyak sekali, mimisan itu juga salah satu pendarahan. Gusi berdarah juga. Tapi pada penderita hemofili itu hampir sekitar 80 persen itu pendarahannya di sendi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Sendi kaki, sendi tangan, jadi tidak terlihat. Biasanya gejala awalnya bengkak. Jadi bengkak yang berulang, gitu. Dikasih obat enggak sembuh-sembuh. (Kalau sudah begitu) kita harus curiga," imbuhnya.
Siapa yang Berpotensi Alami Hemofilia?
Moms, menurut Dokter Septin, hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan dari orang tua. Artinya hemofilia adalah penyakit keturunan, bukan penyakit infeksi. Ia menjelaskan, laki-laki merupakan individu yang memiliki potensi besar terkena hemofilia.
"Jadi prosesnya karena terjadi mutasi, hampir sebagian besar penderita hemofilia adalah laki-laki, karena dia diturunkan dari ibunya. Jadi faktor pembawa dari ibu, tapi tidak menutup kemungkinan dialami perempuan," ungkapnya.
"Jadi kalau kita menemukan pasien laki-laki, ada pembekuan darah. Lutut sendi sering bengkak, wah ini curiga, jangan-jangan ini suatu hemofilia," ujar Dokter Septin.
Bagaimana Mengenali Gejala Awal Hemofilia?
ADVERTISEMENT
Dokter Septin mengatakan gejala awal hemofilia umumnya muncul ketika seseorang masih anak-anak di usia belajar berjalan. Sebab, pada masa itu, anak-anak masih cenderung mudah jatuh dan lebam.
"Kemudian kalau terbentur sedikit kok lebam, nah itu kita sudah harus waspada. 'kok anak saya gampang sekali timbul pendarahan'. Nah, itu harus selalu waspada," ungkapnya.
Kondisi lebam itu bisa berbahaya apabila dibiarkan terlalu lama. Apabila tak segera mendapat perawatan, kondisi lebam itu bisa merusak sendi. Kerusakan sendi tersebut akan lebih sulit diobati.